PSMS memiinta PSSI dan PT LIB selaku operator liga memberikan ketegasan dalam soal jadwal liga sehingga semua tim peserta Liga Indonesia, baik Liga 1 maupun Liga 2 mendapat kepastian, kata Sekretaris Umum PSMS Julius Raja di Medan, Rabu.
Julius tak mau kejadian musim lalu terulang kembali di mana liga dibatalkan sehingga klub rugi besar.
"Kita berharap PSSI dan PT LIB mengeluarkan sikap tegas terkait penggajian pemain ataupun jadwal pasti kompetisi. Seandainya tak bisa digelar tahun ini segera disampaikan akan digelar tahun depan, jadi klub bisa mengambil langkah dan tidak harus mengeluarkan anggaran lebih besar lagi," kata dia.
Berkaca kepada musim lalu, lanjut dia, klub sangat dirugikan oleh pengunduran jadwal kompetisi yang akhirnya dihentikan, terutama kontrak pemain.
Baca juga: Pemain PSMS Medan libur latihan terdampak PPKM Darurat
Dalam soal status pemain, PSSI dan PT LIB juga harus mengeluarkan bahasa resmi baik surat ataupun hal lain kepada pemain untuk tidak sembarangan berpindah klub karena masih berstatus kontrak dengan klub asal, sambung dia.
Misal musim lalu, PSM memberikan kompensasi kepada klub yang menjadi asal OK Jhon dan Escobar.
"Kita bayar gaji pemain sesuai kontrak, tapi saat kompetisi dihentikan, mereka statusnya free dan bebas berpindah klub, sementara PSMS sudah keluar uang banyak. Ke depan ini harus difikirkan. Jika memang diundur kembali, harus ada bahasa dari PSSI dan PT LIB bahwa status pemain masih terikat dengan klub asal," kata dia.
PSMS berharap rapat virtual yang dihadiri PSSI, PT LIB dan klub sebagai peserta, digelar kembali.
"Kita maunya ada rapat virtual yang dihadiri PSSI dan PT LIB serta klub peserta. Jadi rapat berlangsung tiga arah dan perwakilan klub bisa mengusulkan dan menyampaikan keinginan mereka," pungkas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Julius tak mau kejadian musim lalu terulang kembali di mana liga dibatalkan sehingga klub rugi besar.
"Kita berharap PSSI dan PT LIB mengeluarkan sikap tegas terkait penggajian pemain ataupun jadwal pasti kompetisi. Seandainya tak bisa digelar tahun ini segera disampaikan akan digelar tahun depan, jadi klub bisa mengambil langkah dan tidak harus mengeluarkan anggaran lebih besar lagi," kata dia.
Berkaca kepada musim lalu, lanjut dia, klub sangat dirugikan oleh pengunduran jadwal kompetisi yang akhirnya dihentikan, terutama kontrak pemain.
Baca juga: Pemain PSMS Medan libur latihan terdampak PPKM Darurat
Dalam soal status pemain, PSSI dan PT LIB juga harus mengeluarkan bahasa resmi baik surat ataupun hal lain kepada pemain untuk tidak sembarangan berpindah klub karena masih berstatus kontrak dengan klub asal, sambung dia.
Misal musim lalu, PSM memberikan kompensasi kepada klub yang menjadi asal OK Jhon dan Escobar.
"Kita bayar gaji pemain sesuai kontrak, tapi saat kompetisi dihentikan, mereka statusnya free dan bebas berpindah klub, sementara PSMS sudah keluar uang banyak. Ke depan ini harus difikirkan. Jika memang diundur kembali, harus ada bahasa dari PSSI dan PT LIB bahwa status pemain masih terikat dengan klub asal," kata dia.
PSMS berharap rapat virtual yang dihadiri PSSI, PT LIB dan klub sebagai peserta, digelar kembali.
"Kita maunya ada rapat virtual yang dihadiri PSSI dan PT LIB serta klub peserta. Jadi rapat berlangsung tiga arah dan perwakilan klub bisa mengusulkan dan menyampaikan keinginan mereka," pungkas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021