Penyerang tim nasional Republik Ceko Patrik Schick mengatakan ia dan rekan-rekannya sudah kehabisan tenaga saat disingkirkan Denmark dalam perempat final Euro 2020 yang berakhir dengan kekalahan 1-2 di Baku, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).
Setelah tertinggal dua gol akibat Thomas Delaney dan Kasper Dolberg, Schick memecahkan kebuntuan bagi Ceko di awal babak kedua, sayang momentum yang ada tak berlanjut dan Denmark mampu mengawal skor 2-1 hingga bubaran.
"Kami sangat kecewa, semuanya berakhir di sini," kata Schick selepas laga kepada stasiun Ceska Televize dilansir laman resmi UEFA.
"Saya pikir kami sudah melakukan segalanya untuk sukses, tetapi pada akhirnya kehabisan tenaga untuk membalikkan keadaan di menit-menit akhir," ujarnya menambahkan.
Schick mengaku gol cepatnya di babak kedua tidak lepas dari perjudian berani pelatih Jaroslav Silhavy memasukkan Michael Krmencik dan Jakub Jankto selepas turun minum.
Baca juga: Denmark ke semifinal Euro 2020 usai tundukkan Ceko 2-1
Gol itu cukup membantu momentum Ceko, tapi sekali lagi Schick, yang ditarik keluar menit ke-79, harus mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya sudah kehabisan tenaga.
"Kami menambah pemain depan di babak kedua, berusaha main lebih cepat dan banyak menekan lawan," katanya.
"Setelah gol cepat di awal babak kedua, peluang sepertinya terbuka tapi kami tidak menemukan cara menyamakan kedudukan. Pada akhirnya kami kehabisan tenaga, sesederhana itu," ujar Schick melengkapi.
Bagi Schick pribadi tambahan satu gol ke gawang Denmark membuatnya bercokol di puncak daftar top skor sementara Euro 2020 dengan lima gol berbagi tempat dengan megabintang Portugal Cristiano Ronaldo.
Schick juga jadi pemain Ceko kedua yang mengemas lima gol dalam putaran final Euro setelah Milan Baros yang jadi top skor Euro 2004 dengan jumlah serupa.
Kendati meraih banyak catatan pribadi, Schick tetap menyayangkan kegagalan Ceko melewati Denmark.
"Soal gol saya, iya, ini turnamen yang bagus. Tapi kami merasa bisa meraih lebih hari ini. Denmark bukan tim yang tidak bisa dikalahkan dan kami sangat menyesal akan hasil ini," tutup Schick.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Setelah tertinggal dua gol akibat Thomas Delaney dan Kasper Dolberg, Schick memecahkan kebuntuan bagi Ceko di awal babak kedua, sayang momentum yang ada tak berlanjut dan Denmark mampu mengawal skor 2-1 hingga bubaran.
"Kami sangat kecewa, semuanya berakhir di sini," kata Schick selepas laga kepada stasiun Ceska Televize dilansir laman resmi UEFA.
"Saya pikir kami sudah melakukan segalanya untuk sukses, tetapi pada akhirnya kehabisan tenaga untuk membalikkan keadaan di menit-menit akhir," ujarnya menambahkan.
Schick mengaku gol cepatnya di babak kedua tidak lepas dari perjudian berani pelatih Jaroslav Silhavy memasukkan Michael Krmencik dan Jakub Jankto selepas turun minum.
Baca juga: Denmark ke semifinal Euro 2020 usai tundukkan Ceko 2-1
Gol itu cukup membantu momentum Ceko, tapi sekali lagi Schick, yang ditarik keluar menit ke-79, harus mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya sudah kehabisan tenaga.
"Kami menambah pemain depan di babak kedua, berusaha main lebih cepat dan banyak menekan lawan," katanya.
"Setelah gol cepat di awal babak kedua, peluang sepertinya terbuka tapi kami tidak menemukan cara menyamakan kedudukan. Pada akhirnya kami kehabisan tenaga, sesederhana itu," ujar Schick melengkapi.
Bagi Schick pribadi tambahan satu gol ke gawang Denmark membuatnya bercokol di puncak daftar top skor sementara Euro 2020 dengan lima gol berbagi tempat dengan megabintang Portugal Cristiano Ronaldo.
Schick juga jadi pemain Ceko kedua yang mengemas lima gol dalam putaran final Euro setelah Milan Baros yang jadi top skor Euro 2004 dengan jumlah serupa.
Kendati meraih banyak catatan pribadi, Schick tetap menyayangkan kegagalan Ceko melewati Denmark.
"Soal gol saya, iya, ini turnamen yang bagus. Tapi kami merasa bisa meraih lebih hari ini. Denmark bukan tim yang tidak bisa dikalahkan dan kami sangat menyesal akan hasil ini," tutup Schick.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021