Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara kembali merangkak naik dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan update peta perkembangan penanganan COVID-19 Madina, Sabtu (12/6) jumlah kasus aktif mencapai 44 orang, sedangkan suspek tercatat sembilan orang, probable nihil dan kontak erat 41 orang.

Dari 44 orang yang terkonfirmasi tersebut sebagian besar merupakan penduduk lokal.

Jumlah kasus COVID-19 ini sempat mengalami penurunan menjadi 27 orang pada Minggu (6/6).

Peta penyebaran COVID-19 ini hampir terjadi di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten tersebut.

Seperti di Kecamatan Siabu misalnya, jumlah orang yang terkonfirmasi berjumlah tiga orang, sedangkan kontak erat berjumlah 10 orang. Di Kecamatan Panyabungan Utara jumlah kontak erat tercatat 11 orang.

Untuk jumlah kasus konfirmasi yang paling tinggi berada di Kecamatan Panyabungan yang mencapai 35 orang, sedangkan kontak erat berjumlah empat orang dan suspek berjumlah sembilan orang.

Sedangkan di Kecamatan Panyabungan Timur jumlah orang terkonfirmasi tercatat dua orang. Kecamatan Kotanopan kontak erat empat orang.

Kecamatan Ranto Baek jumlah konfirmasi tiga orang. Kecamatan Sinunukan konfirmasi nihil kontak erat tujuh orang. Sedangkan di Kecamatan Batahan jumlah konfirmasi berjumlah satu orang dan kontak erat berjumlah lima orang.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika sekaligus juru bicara gugus tugas COVID-19 Kabupaten Mandailing Natal, Drs Sahnan Pasaribu menyampaikan, peningkatan jumlah kasus COVID-19 ini diakibatkan oleh kenaikan mobilitas penduduk selama lebaran.

"Kenaikan kasus COVID-19 pasca lebaran ini mungkin diakibatkan oleh kenaikan mobilitas penduduk (mudik) selama lebaran. Di indikasikan karena ada interaksi warga dengan pemudik selama lebaran, namun pada saat sekarang baru terasa dampaknya," ujarnya.

Sahnan menyebut, kasus konfirmasi tersebut diketahui  setelah warga berobat ke Puskesmas-puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di kabupaten itu.

"Kasus COVID-19 ini diketahui bukan karena tracing tetapi karena warga datang berobat, kita laksanakan testing anti gen dan hasilnya positif. Rata-rata orang yang terkonfirmasi adalah orang yang kurang sehat," jelas Sahnan.

Dia menyebut jumlah kasus ini mungkin akan bertambah lagi, jika kembali dilakukan tracing kepada masyarakat seperti pada tahun sebelumnya.

"Kalau kita lakukan tracing ke masyarakat seperti tahun 2020 yang lalu, mungkin jumlahnya akan lebih banyak lagi," ujarnya.

Untuk meminimalisir penyabaran virus Corona Satgas COVID-19 Kabupaten Mandailing Natal terus melakukan edukasi, vaksinasi dan himbauan kepada masyarakat luas untuk tetap menerapkan Prokes.

Baca juga: Jumlah konfirmasi COVID-19 di Madina kembali meningkat

"Saat ini kasus yang paling banyak ada di Kecamatan Panyabungan, namun masyarakat masih terlihat enggan melaksanakan protokol kesehatan. Untuk meminimalisir itu kita akan terus melakukan edukasi dan razia-razia Prokes," ungkapnya.

Capaian target vaksinasi masih rendah

Meskipun jumlah kasus COVID-19 di Madina terus meningkat namun kepatuhan masyarakat terhadap Protokol Kesehatan (Prokes) masih rendah. Selain itu antusias warga terhadap vaksinasi juga terlihat rendah.

Seperti di kalangan pendidik misalnya, dari jumlah vaksinasi tahap pertama yang ditargetkan oleh pemerintah sebanyak 7.000 orang, yang tercapai masih sekitar 35%. Sedangkan vaksinasi tahap kedua masih dikisaran 14%.

"Mengingat vaksinasi ini merupakan salah satu persyaratan untuk pembelajaran tatap muka, kepada para tenaga pendidik diharapkan untuk mendatangi Puskesmas-puskesmas setempat untuk melaksanakan vaksinasi," imbau Sahnan.

Pewarta: Holik

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021