Markus Gulo berharap tiga anak dan keluarganya dapat ditemukan dari balik timbunan tanah longsor di sekitar area PLTA Batang Toru. 

"Itu harapan saya Pak," katanya saat bertemu dengan ANTARA di Marancar, Sabtu (1/5) sesaat hendak beranjak menyaksikan prosesi pemakaman Isteri dan dua anaknya.

Jenazah Hilmawati Waruwu (31) isteri Markus dan dua anaknya yakni Juffiter (11) dan Novita (9) dimakamkan di pemakaman umum di Desa Pangurabaan, Sipirok, Sabtu petang.

Baca juga: Pulanglah! Itu pesan terakhir isteri Markus korban longsor Batang Toru

Ketiga jenazah korban bencana alam tanah longsor di Wek 1, Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan yang dimakamkan di pemakaman ummat Kristiani ini disaksikan sejumlah pihak keluarga korban.

Dengan dimakamkannya ketiga jenazah ini, ada tiga anak Markus Gulo yang diduga masih berada dibalik tanah longsor yakni Sutan Fari (7), Sabrio (5) dan Risda (2).

Ia mengatakan almarhum Hilmawati dan kelima anaknya hidup berdampingan dalam sebuah rumah sekaligus kedai kopi di lereng tanah longsor bersama dengan kedua mertuanya dan dua anak kemanakannya yang hilang. 

Harapan yang sama juga disampaikan Adisman Jaluhu (49) yang mengaku kepada ANTARA bahwa kedua anaknya yakni Cristian dan Sofyan yang tinggal bersama kakek neneknya Waruwu dan keluarga besar Markus Gulo bisa ditemukan. 

"Kami mendukung tim gabungan yang bekerja mencari para korban dan kami doakan seluruh korban bisa ditemukan," ujar Adisman yang datang dari Sosopan melihat kondisi anak dan saudaranya pasca bencana alam longsor.
 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021