Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, pada Kamis (15/4) kembali mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik dengan tinggi kolom 1.500 meter dari atas puncak gunung.
Kepala Pos Pantau Gunung Sinabung Armen Putra mengatakan semburan abu yang berwarna kelabu dibawa angin ke arah barat dan barat laut.
Gunung Sinabung, yang pada Kamis mengalami erupsi dengan amplitudo 30 mm selama tiga menit tiga detik, status aktivitas vulkaniknya berada pada Level III (Siaga).
Dalam kondisi itu, warga direkomendasikan tidak melakukan kegiatan di desa-desa yang sudah direlokasi serta area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, radius sektoral lima kilometer untuk sektor selatan-timur, dan radius empat kilometer untuk sektor timur-utara.
Saat terjadi hujan abu, warga diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk menghindari dampak abu vulkanis terhadap kesehatan serta mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu.
"Masyarakat yang bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," kata Armen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kepala Pos Pantau Gunung Sinabung Armen Putra mengatakan semburan abu yang berwarna kelabu dibawa angin ke arah barat dan barat laut.
Gunung Sinabung, yang pada Kamis mengalami erupsi dengan amplitudo 30 mm selama tiga menit tiga detik, status aktivitas vulkaniknya berada pada Level III (Siaga).
Dalam kondisi itu, warga direkomendasikan tidak melakukan kegiatan di desa-desa yang sudah direlokasi serta area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, radius sektoral lima kilometer untuk sektor selatan-timur, dan radius empat kilometer untuk sektor timur-utara.
Saat terjadi hujan abu, warga diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk menghindari dampak abu vulkanis terhadap kesehatan serta mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu.
"Masyarakat yang bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," kata Armen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021