Para tokoh agama di Kabupaten Asahan mengecam aksi peledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Kota Makassar.

Aksi kecam tersebut dituangkan dalam pernyataan sikap yang ditanda tangani sejumlah etnis, ormas Islam, tokoh agama yang menyatakan mengecam keras aksi tersebut yang dinilai tidak ada kaitannya dengan pemahaman dan doktrin agama tertentu. 

Kemudian mereka juga mendesak dan mendukung Polri untuk mengusut tuntas pelaku pengeboman. 

"Saya berharap masyarakat luas tetap meningkatkan dan menjaga kerukunan umat beragama menuju religius, sejahtera, dan karakter," ungkap Ketua FKUB Asahan, Humaidy Syamsuri Pane, Rabu (31/03/21) di gedung FKUB setempat.

Humaidy bersama tokoh agama menyebutkan kejadian di Makassar jangan dianggap persoalan kecil, namun sikap dengan memperkuat saling pengertian dan kebersamaan antarsemua golongan.

"Mari kita jauhi benih saling curiga dan prasangka satu sama lain demi keutuhan dan persatuan bangsa, khususnya di Asahan," ujar Humaidy.

Selain itu, Humaidy menjelaskan pernyataan pihaknya siap mendukung program pemerintah tentang pelaksanaan vsksinasi COVID-19. "Mari kita berdoa agar Indonesia aman, damai dan sejahtera serta virus corona hilang," sebut Humaidy.

Pernyataan tersebut ditandatangani oleh pihak MUI Asahan, Muhammadiyah, NU, Alwashliyah, Tim Imtaq, tokoh agama Katolik, Kristen Protestan, Kemenag Asahan, Hindu, Tionghoa, India, Etnis Melayu dan lainnya.

Pewarta: Indra Sikumbang

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021