Masyarakat Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan menginginkan salah satu ruas jalan di desa itu dapat di sentuh pemerintah.

"Tujuh tahun lalu setelah 2021 pernah di lapen. Sekarang sudah rusak," kata Kepala Desa Simataniari, Habibullah Harahap menghubungi ANTARA di Sipirok, Jumat (19/3).

Ruas jalan rusak butuh aspal itu, kata dia, sepaniang lebih kurang lima kilometer mulai dari arah Simpang Baringin menuju Kampung Sibara-bara melewati perkampungan Batu Pulut, Tapusonang, Desa Tindoan Laut.

Baca juga: Positif COVID-19 Tapsel tambah dua total 283 kasus, sembuh 260 orang

"Ada lebih kurang 300 kepala keluarga yang menetap tinggal dan berusaha di kiri kanan ruas jalan rusak ini. Memang lokasi ini kerap terendam bila permukaan air Sungai Batang Toru meluap," jelasnya. 

Saat ini, Dia bersama masyarakatnya sedang bergotong royong menimbun badan jalan berlubang dengan berbagai material seperti batu koral dan pasir. 

"Pasalnya di lokasi ini akan diadakan Pengajian Akbar Desa Simataniari. Agar arus transportasi warga lancar, kami bergotong royong menimbun sejumlah badan jalan berlubang dan memangkas tumbuhan liar kiri kanan bahu jalan," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, kata Habibullah, masyarakat daerah sekitar berharap banyak adanya perhatian pemerintah agar ruas jalan rusak tersebut dapat ter(di) bangun demi kelancaran arus transportasi. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021