Personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polrestabes Medan, Sumatera Utara meringkus seorang ayah S (38), warga Medan Perjuangan dengan sangkaan pencabulan terhadap lima orang putri kandungnya sendiri.
Kanit PPA Polrestabes Medan AKP M Ginting, Jumat (19/2), mengatakan penangkapan tersangka menindaklanjuti laporan ibu korban yang mengakui kelima anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh suaminya.
Ia menyebutkan, penangkapan terhadap pelaku di kediamannya pada Kamis (18/2), setelah petugas melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti.
"Kelima putri yang dilecehkan pelaku yakni N (14),VL (13), DN (10), GZ (7), dan NA (4)," ujarnya pula.
Ginting mengatakan, tersangka melakukan aksi pencabulan itu setelah anak-anaknya tertidur lelap.
Kasus tersebut dilaporkan ibu kandung korban ke Polrestabes Medan pada 11 Februari 2021.
"Dalam proses pemeriksaan, selama ini para korban bersama tersangka. Ibu korban pergi meninggalkan tersangka sejak Juli 2020, karena sudah tidak ada kecocokan dan sering bertengkar," katanya lagi.
Dia menjelaskan, sejak itu korban tinggal dengan pelaku dan seorang abang korban berusia 15 tahun.
"Dalam kasus pencabulan itu, tersangka melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kanit PPA Polrestabes Medan AKP M Ginting, Jumat (19/2), mengatakan penangkapan tersangka menindaklanjuti laporan ibu korban yang mengakui kelima anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh suaminya.
Ia menyebutkan, penangkapan terhadap pelaku di kediamannya pada Kamis (18/2), setelah petugas melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti.
"Kelima putri yang dilecehkan pelaku yakni N (14),VL (13), DN (10), GZ (7), dan NA (4)," ujarnya pula.
Ginting mengatakan, tersangka melakukan aksi pencabulan itu setelah anak-anaknya tertidur lelap.
Kasus tersebut dilaporkan ibu kandung korban ke Polrestabes Medan pada 11 Februari 2021.
"Dalam proses pemeriksaan, selama ini para korban bersama tersangka. Ibu korban pergi meninggalkan tersangka sejak Juli 2020, karena sudah tidak ada kecocokan dan sering bertengkar," katanya lagi.
Dia menjelaskan, sejak itu korban tinggal dengan pelaku dan seorang abang korban berusia 15 tahun.
"Dalam kasus pencabulan itu, tersangka melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," katanya lagi.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021