PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field melakukan patroli rutin telur tutong laut (Batagur Borneoensis) setiap tahun, terlebih ketika musim telur tiba pada awal dan akhir tahun di sepanjang bibir Pantai Ujung Tamiang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.

"Setidaknya hingga pekan keempat di Januari tahun ini, sudah terkumpul sekitar 411 butir telur dari hasil patroli," kata Rantau Field Manager PT Pertamina EP, Totok Parafianto melalui telepon seluler dari Medan, Rabu (10/2).

Dikatakan, patroli tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen perseroan migas untuk menjadi perusahaan yang bertanggungjawab atas kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati bersama pihak terkait.

Patroli bersama Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pusung Kapal untuk menyelamatkan dari predator alami, seperti babi hutan, dan manusia penjarah telur tutong laut.

"Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk bagaimana cara kita berterimakasih kepada lingkungan, dan bagaimana Pertamina sangat mengedepankan aspek keseimbangan lingkungan dalam menjalankan operasional," terang Totok.

Fahrizal, anggota Pokdarwis Pusung Kapal mengaku, setiap kali bertelur, tuntong laut dapat menghasilkan 12 hingga 24 butir dengan membutuhkan suhu stabil dikisaran 26 hingga 32 derajat Celcius supaya dapat menetas.

"Telur-telur yang berhasil kita dapatkan, kemudian kita tangkarkan di RIT (Rumah Informasi Tuntong) untuk ditetaskan secara alami. Baru kita lakukan pendataan, dan kita lepas liarkan kembali saat umurnya sudah cukup," tuturnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021