Bukalapak memberlakukan satu tarif untuk layanan super seller-nya, yakni sebesar 0,5 persen untuk mendukung perkembangan UMKM.

"Tarif 0,5 persen sebuah nilai tarif termurah yang diberikan oleh platform e-commerce di Indonesia untuk UMKM," ujar VP Marketplace Bukalapak, Kurnia Rosyada di Jakarta, Kamis (4/2). Dia mengatakan itu dalam Ngobrol Virtual Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM Di Masa Sulit Pandemi COVID-19.

Selain Tarif murah, Bukalapak menghadirkan sejumlah program dan inisiatif lainnya. Semua itu bagian dari realisasi misi Bukalapak - A Fair Economy For All untuk mendukung ketahanan bisnis pelaku UMKM di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Super Seller adalah fitur layanan dari Bukalapak yang dirancang untuk membantu pelapak mendapatkan keuntungan lebih dari berjualan di platform Bukalapak dengan hanya menyisihkan sebagian kecil dari hasil penjualan mereka.

Saat ini, ada ratusan ribu pelaku UMKM yang terdaftar sebagai Super Seller di Bukalapak. Layanan Super Seller, berpotensi membantu pelapak menaikkan transaksi hingga 15 kali lipat. 

Dia menjelaskan, keuntungan yang bisa dinikmati oleh para pelapak yang berlangganan layanan Super Seller di Bukalapak di antaranya kesempatan untuk menaikkan transaksi hingga 15 kali lipat. Dan tentunya lebih dipercaya dengan memasang badge Super Seller, gratis ongkir sepuasnya, cashback voucher eksklusif, bonus 5 persen budget promosi, hingga bisa ikutan campaign & flash deal tanpa biaya tambahan.

Selain Super Seller, di awal bulan ini, Bukalapak juga meluncurkan Kontes Pelapak Indonesia, sebuah program spesial yang terbuka bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia demi membantu meraih keuntungan lebih dari berjualan di Bukalapak.

Melalui berbagai hadiah menarik yang akan ditentukan berdasarkan pencapaian penjualan seperti bebas biaya layanan Super Seller selama 3 bulan, uang tunai senilai Rp150 juta untuk 126 pelapak Super Seller maupun yang baru mulai berjualan, serta Grand Prize senilai Rp500 juta untuk pemenang utama.

Kontes Pelapak Indonesia akan berlangsung 1-28 Februari 2021 dengan rangkaian acara yang diawali oleh sesi edukasi dan pelatihan pengembangan bisnis untuk pelapak melalui online workshop sebelum mulai mengikuti kompetisi. Para pemenang kompetisi akan diumumkan pada 6 Maret 2021.

"Penetrasi pengguna internet selama pandemi semakin mendorong Bukalapak untuk terus mengembangkan platformnya untuk para pelaku UMKM," ujar Kurnia Rosyada Era.

"Pandemi COVID-19 membuat peningkatan jumlah UMKM yang go digital. Peluang itu cukup besar, namun juga menimbulkan sebuah tantangan baru, terutama di area ketahanan bisnis dan Bukalapak membantu dengan menyediakan beragam keuntungan menjadi Super Seller," katanya.

Bukalapak membantu para pelaku UKM untuk meningkatkan kualitas hidup serta berkontribusi mendorong laju ekonomi digital di Indonesia.

AVP Marketplace Strategy & Merchant Policy Bukalapak, Baskara Aditama mengatakan, disamping memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, menjalankan transaksi sesuai prosedur yang sesuai, serta memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh Bukalapak untuk semakin memaksimalkan penjualan, para pelapak juga harus jeli memantau tren pasar.

“Memasuki awal 2021, barang-barang yang berhubungan dengan pandemi COVID-19 masih menjadi pencarian yang populer di Bukalapak," katanya.

Bersamaan dengan diluncurkannya satu tarif layanan Super Seller 0,5 persen serta Kontes Pelapak Indonesia, Bukalapak juga mengajak seluruh pelaku UMKM untuk menggunakan kesempatan itu dengan cara mulai berjualan di Bukalapak mau pun melakukan upgrade menjadi pelapak Super Seller bagi pelaku UMKM yang sudah bergabung di Bukalapak.

Merchant Community Lead Bukalapak, Ian Agisti, menyebutkan sesuai komitmen untuk terus mendukung ketahanan serta kapabilitas bisnis pelaku UMKM, Bukalapak memiliki sebuah wadah yang bernama Komunitas Bukalapak. Saat ini, tercatat lebih dari 33.000 pelapak dari seluruh Indonesia bergabung.

Para UMKM itu berkesempatan untuk saling mengenal, berbagai ilmu dan pengalaman, serta mengikuti beragam program peningkatan kapabilitas bisnis yang sangat berguna sebagai bekal untuk memaksimalkan penjualan di Bukalapak dan berpartisipasi dalam Kontes Pelapak Indonesia.

Salah satu pelaku UKM Restya Naufal yang menjadi pelapak di Bukalapak, mengatakan, pandemi COVID-19 membawa dampak yang begitu besar bagi seluruh pelaku bisnis, tidak terkecuali UMKM. Agar bisa bertahan, katanya, pelaku UMKM memanfaatkan potensi dari platform digital.

"Dengan adanya satu tarif layanan Super Seller 0,5 persen ditambah Kontes Pelapak Indonesia, UMKM merasa mendapatkan semangat dan motivasi ekstra karena kesempatan untuk memaksimalkan penjualan di Bukalapak semakin besar," ujar Restya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021