Aktivitas petir periode 30 November hingga 13 Desember 2020 di wilayah Sumatera Utara, terjadi sebanyak 17.848 kali sambaran yaitu 9.969 sambaran pada pekan pertama, dan menurun pada pekan kedua yang berjumlah 7.880 sambaran.

Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang Teguh Rahayu diMedan, Senin, mengatakan berdasarkan rekaman peralatan Lightning Detector di Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang, klasifikasi tingkat sebaran petir di Sumatera Utara dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dengan dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi. 

Dari hasil rekaman lightning detector, pada periode dua pekan ini, tidak terdapat daerah dengan kategori sambaran petir tinggi. 

Baca juga: Geofisika Deli Serdang catat 26 gempa di Sumut-Aceh sepekan terakhir

Sedangkan daerah yang memiliki kategori sambaran petir Sedang berada di daerah Asahan, Deli Serdang, Karo, Langkat, Medan, Serdang Bedagai, Simalungun, dan Toba Samosir.

Sambaran petir dengan kategori rendah berada di wilayah Batubara, Binjai, Dairi, Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Mandailing Natal, Medan, Nias, Nias Barat.

Kemudia Nias Selatan, Nias Utara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Samosir, Sibolga, Tanjung Balai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tebing Tinggi, dan Toba Samosir.

Imbauan untuk masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat aktivitas petir sedang dan tinggi, agar meningkatkan kewaspadaan ketika berada di luar rumah, di atas gedung bertingkat, di dekat tower listrik atau antena, dan pepohonan yang tinggi. 
 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020