BMKG melakukan audiensi ke Pemkot Medan, Rabu (25/11) sekaligus menyerahkan hasil survei mikrozonasi yang telah dilakukan sejak 3 Februari hingga 24 Oktober 2020 di Kota Medan.

Kepala Pusat Seismologi Tekhnik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat, Bambang Setiyo Prayitno saat audiensi tersebut mengatakan mikrozonasi menjadi salah satu bentuk kontribusi BMKG sebagai upaya mitigasi di Kota Medan.

Karena Kota Medan menjadi salah satu kota di Indonesia yang berada di sekitar jalur sesar aktif atau rentan terjadinya bencana. 

Kegiatan itu bertujuan agar pembangunan kontruksi dan infrastruktur di Kota Medan dilakukan dengan mempertimbangkan resiko yang disebabkan oleh aktivitas seismik. 

"Untuk itu perlu didukung dengan informasi karakteristik bawah permukaan yang didapat melalui hasil survei," katanya.

Pengukuran parameter kerentanan seismik yang dilakukan BMKG terdiri dari tiga metode, yaitu Multichannel Analysis of Surface Wave (MASW), Spatial Autocorrelation (SPAC), dan  Dominant Period (Tdom).   

“Dengan hasil survei ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi Pemko Medan dalam penyusunan tata ruang dan peraturan. Selain itu, juga memudahkan penyusunan perencanaan bangunan, tahan gempa bumi serta perumusan kebijakan, penyiapan, penanganan dan manajemen bencana gempa bumi," katanya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Bambang mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Medan atas dukungan yang diberikan sehingga survei mikrozonasi dapat dilakukan dan berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah survei di Kota Medan dapat kami lakukan dengan baik atas dukungan yang diberikan. Selain Kota Medan, tahun ini kami juga melakukan survei di Kota Serang dan Surabaya. Semoga upaya yang dilakukan bersama dapat memberikan hasil maksimal dan optimal terutama dalam pembangunan kota," katanya.

Sementara Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho, diwakili Asisten Adiministrasi Umum (Asmum) Setdako Medan, Renward Parapat, menyebutkan pihaknya mengucapkan terima kasih karena BMKG telah melakukan survei mikrozonasi. 

"Dengan demikian, penataan ruang Kota Medan dapat menjadi lebih baik dengan merujuk dan berpedoman pada hasil survei yang dilakukan. Sebab, pembangunan infrastuktur kini telah dan harus mengarah pada pembangunan yang berbasis mitigasi," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang Teguh Rahayu  menyebutkan kegiatan yang dilaksanakan bersama Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG dan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan (BBMKG Wil. I Medan) bertujuan untuk audiensi ke Walikota Medan juga untuk menyerahkan hasil survei mikrozonasi yang telah mereka dilakukan.

Hasil survei berupa 13 peta, dan diserahkan secara langsung oleh Kepala Pusat Seismologi Tekhnik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat Bambang Setiyo Prayitno kepada Pjs Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho, diwakili Asisten Adiministrasi Umum (Asmum) Setdako Medan, Renward Parapat.

 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020