James Maddison mengaku kecewa tidak dipanggil timnas Inggris oleh pelatih Gareth Southgate pekan ini, sambil mengatakan bahwa bermain sepak bola di tingkat internasional adalah mimpi masa kecilnya.
Gelandang berusia 23 tahun itu membantu Leicester melanjutkan tren awal positif mereka musim ini dengan kemenangan 4-0 di Liga Europa Braga pada Jumat dini hari WIB (06/11).
Baca juga: Pemain Chelsea Kai Havertz dikonfirmasi terinfeksi COVID-19
Maddison mencatatkan assist pertamanya dalam sejak Desember 2019 saat Kelechi Iheanacho membuka skor, sebelum menutup kemenangan dengan golnya sendiri.
Inggris dijadwalkan menghadapi Irlandia, Belgia, dan Islandia selama jeda internasional November, tetapi Maddison tidak masuk dalam daftar pemain yang dibawa oleh Gareth Southgate.
Ketika ditanya apakah ia kecewa tidak dipanggil timnas Inggris, Maddison mengaku kecewa.
“Ya, jika saya jujur. Saya ingin berada di skuat Inggris,“ ujarnya kepada BT Sports usai pertandingan.
"Ini adalah mimpi sejak saya masih kecil dan saya sudah merasakannya. Saya tidak bisa mengendalikan skuat Inggris, saya hanya bisa fokus pada performa saya untuk Leicester dan kami berada di urutan kedua di Liga Premier Inggris dan tiga kali menang di Liga Europa."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Gelandang berusia 23 tahun itu membantu Leicester melanjutkan tren awal positif mereka musim ini dengan kemenangan 4-0 di Liga Europa Braga pada Jumat dini hari WIB (06/11).
Baca juga: Pemain Chelsea Kai Havertz dikonfirmasi terinfeksi COVID-19
Maddison mencatatkan assist pertamanya dalam sejak Desember 2019 saat Kelechi Iheanacho membuka skor, sebelum menutup kemenangan dengan golnya sendiri.
Inggris dijadwalkan menghadapi Irlandia, Belgia, dan Islandia selama jeda internasional November, tetapi Maddison tidak masuk dalam daftar pemain yang dibawa oleh Gareth Southgate.
Ketika ditanya apakah ia kecewa tidak dipanggil timnas Inggris, Maddison mengaku kecewa.
“Ya, jika saya jujur. Saya ingin berada di skuat Inggris,“ ujarnya kepada BT Sports usai pertandingan.
"Ini adalah mimpi sejak saya masih kecil dan saya sudah merasakannya. Saya tidak bisa mengendalikan skuat Inggris, saya hanya bisa fokus pada performa saya untuk Leicester dan kami berada di urutan kedua di Liga Premier Inggris dan tiga kali menang di Liga Europa."
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020