Gempa bumi bermagnitudo 5,5 yang berpusat di perairan laut selatan Kabupaten Pangandaran, Minggu pagi, menyebabkan kerusakan beberapa rumah penduduk di Kabupaten Garut, Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, hingga Minggu petang dilaporkan dua rumah warga rusak di Kampung Cihuma, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu.
"Akibat kejadian gempa dua unit rumah rusak atau ambruk," katanya.
Baca juga: Gempa Pangandaran sempat kejutkan warga Sukabumi
Ia menyebutkan rumah yang rusak milik Ujang Solihin berukuran 6 x 8 meter dengan kondisi bangunan rusak ambruk, kemudian milik Ujang Ahmad dengan kondisi rumah retak akibat diguncang gempa bumi.
"Keretakan disebabkan karena getaran gempa tersebut. Kerugian diperkirakan Rp10 juta, korban jiwa tidak ada," katanya.
Selain Garut, kerusakan rumah akibat gempa juga terjadi di Kabupaten Ciamis, berdasarkan laporan BPBD Ciamis tercatat sebanyak 13 rumah rusak tersebar di beberapa kecamatan.
Tercatat oleh BPBD Ciamis sebanyak satu rumah rusak rusak dan satu orang terluka di Dusun Sapuangin, Desa Sindangangin, Kecamatan Lakbok. Selanjutnya empat rumah rusak di beberapa desa, Kecamatan Banjarsari.
Kerusakan juga terjadi di Kecamatan Pamarican sebanyak empat rumah, kemudian di Kecamatan Purwadadi sebanyak dua rumah, Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Tambaksari masing-masing satu rumah warga rusak.
Sedangkan di Kabupaten Pangandaran yang daerahnya dekat dengan pusat gempa bumi dilaporkan hanya tiga rumah yang rusak akibat diguncang gempa.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana mengatakan, laporan sementara hanya tiga rumah warga yang rusak dan tidak ada korban jiwa saat peristiwa gempa bumi mengguncang Pangandaran.
"Tim masih di lapangan, untuk laporan sementara ada tiga rumah rusak ringan," katanya.
Ia menyampaikan, rumah yang kondisinya rusak itu berada jauh dari kawasan pantai, sementara rumah warga yang berada di sepanjang pantai sementara tidak ada laporan kerusakan.
Terkait aktivitas masyarakat Pangandaran, kata Nana, sudah normal kembali meski saat terjadi gempa sempat membuat warga dan wisatawan kaget, namun akhirnya kembali seperti biasa.
"Aktivitas warga sudah normal, sudah kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, hingga Minggu petang dilaporkan dua rumah warga rusak di Kampung Cihuma, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu.
"Akibat kejadian gempa dua unit rumah rusak atau ambruk," katanya.
Baca juga: Gempa Pangandaran sempat kejutkan warga Sukabumi
Ia menyebutkan rumah yang rusak milik Ujang Solihin berukuran 6 x 8 meter dengan kondisi bangunan rusak ambruk, kemudian milik Ujang Ahmad dengan kondisi rumah retak akibat diguncang gempa bumi.
"Keretakan disebabkan karena getaran gempa tersebut. Kerugian diperkirakan Rp10 juta, korban jiwa tidak ada," katanya.
Selain Garut, kerusakan rumah akibat gempa juga terjadi di Kabupaten Ciamis, berdasarkan laporan BPBD Ciamis tercatat sebanyak 13 rumah rusak tersebar di beberapa kecamatan.
Tercatat oleh BPBD Ciamis sebanyak satu rumah rusak rusak dan satu orang terluka di Dusun Sapuangin, Desa Sindangangin, Kecamatan Lakbok. Selanjutnya empat rumah rusak di beberapa desa, Kecamatan Banjarsari.
Kerusakan juga terjadi di Kecamatan Pamarican sebanyak empat rumah, kemudian di Kecamatan Purwadadi sebanyak dua rumah, Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Tambaksari masing-masing satu rumah warga rusak.
Sedangkan di Kabupaten Pangandaran yang daerahnya dekat dengan pusat gempa bumi dilaporkan hanya tiga rumah yang rusak akibat diguncang gempa.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana mengatakan, laporan sementara hanya tiga rumah warga yang rusak dan tidak ada korban jiwa saat peristiwa gempa bumi mengguncang Pangandaran.
"Tim masih di lapangan, untuk laporan sementara ada tiga rumah rusak ringan," katanya.
Ia menyampaikan, rumah yang kondisinya rusak itu berada jauh dari kawasan pantai, sementara rumah warga yang berada di sepanjang pantai sementara tidak ada laporan kerusakan.
Terkait aktivitas masyarakat Pangandaran, kata Nana, sudah normal kembali meski saat terjadi gempa sempat membuat warga dan wisatawan kaget, namun akhirnya kembali seperti biasa.
"Aktivitas warga sudah normal, sudah kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020