Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengatasi awal yang lamban untuk mengangkat trofi Italian Open (Italia Terbuka) yang kelima kalinya, Senin, setelah mengalahkan petenis Argentina Diego Schwartzman 7-5 6-3 untuk mencatat rekor gelar ATP Masters ke-36.
Bermain pada final ATP 1000 yang pertamanya, unggulan kedelapan Schwartzman melaju mulus untuk mengonversi dua kali peluang break point sehingga memimpin 3-0 ketika backhand Djokovic yang biasanya efektif kali ini berulang kali menciptakan kesalahan.
Tak henti gerimis di Foro Italico yang dihadiri segelintir penonton menambah frustrasi Djokovic tetapi dia masih menemukan cara dalam mengatasi servis Schwartzman untuk menyamakan kedudukan 3-3.
Baca juga: Ambisi kejar rekor Federer jadi alasan Novac Djokovic tampil di US Open
Pukulan dari baseline yang dilancarkan tanpa henti oleh Djokovic mematahkan servis Schwartzman pada game ke-12 untuk merebut set pertama sekalipun melakukan 18 kesalahan sendiri.
Schwartzman yang menumbangkan juara bertahan Rafa Nadal dalam perempatfinal, kembali mengonversi break point pada awal set kedua namun Djokovic segera meresponnya.
Unggulan utama itu meningkatkan intensitasnya untuk dua kali mematahkan servis Schwartzman sebelum melepaskan servisnya sendiri dengan nyaman untuk memastikan kemenangan dengan menutupnya dari drop shot.
Baca juga: Dominic Thiem juara di Belgrade, Novak Djokovic hanyut dalam emosi
"Ini pekan yang hebat, pekan yang sangat menantang," kata Djokovic seperti dikutip Reuters. "Saya menemukan permainan terbaik saya ketika saya sangat menginginkannya."
Kemenangan ini membuat Djokovic menjadi yang terdepan dalam daftar juara tersering Masters 1000 atau satu gelar lebih banyak dari Nadal. Kemenangan ini juga menjadi bekal sempurna untuk menjalani Prancis Terbuka (French Open) pekan depan.
"Kini kita mengalihkan perhatian ke Paris dan saya tak bisa mengharapkan turnamen lebih baik lagi di sini di Roma," kata petenis berusia 33 tahun yang menjadi tunggal putra paling tua yang menjuarai turnamen di Italia ini.
Menuju Roland Garros, Djokovic sudah memenangkan 31 dari 32 pertandingannya musim ini, dan akan menjadi favorit selain Nadal yang 13 kali juara di sana dan juara US Open Dominic Thiem.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Bermain pada final ATP 1000 yang pertamanya, unggulan kedelapan Schwartzman melaju mulus untuk mengonversi dua kali peluang break point sehingga memimpin 3-0 ketika backhand Djokovic yang biasanya efektif kali ini berulang kali menciptakan kesalahan.
Tak henti gerimis di Foro Italico yang dihadiri segelintir penonton menambah frustrasi Djokovic tetapi dia masih menemukan cara dalam mengatasi servis Schwartzman untuk menyamakan kedudukan 3-3.
Baca juga: Ambisi kejar rekor Federer jadi alasan Novac Djokovic tampil di US Open
Pukulan dari baseline yang dilancarkan tanpa henti oleh Djokovic mematahkan servis Schwartzman pada game ke-12 untuk merebut set pertama sekalipun melakukan 18 kesalahan sendiri.
Schwartzman yang menumbangkan juara bertahan Rafa Nadal dalam perempatfinal, kembali mengonversi break point pada awal set kedua namun Djokovic segera meresponnya.
Unggulan utama itu meningkatkan intensitasnya untuk dua kali mematahkan servis Schwartzman sebelum melepaskan servisnya sendiri dengan nyaman untuk memastikan kemenangan dengan menutupnya dari drop shot.
Baca juga: Dominic Thiem juara di Belgrade, Novak Djokovic hanyut dalam emosi
"Ini pekan yang hebat, pekan yang sangat menantang," kata Djokovic seperti dikutip Reuters. "Saya menemukan permainan terbaik saya ketika saya sangat menginginkannya."
Kemenangan ini membuat Djokovic menjadi yang terdepan dalam daftar juara tersering Masters 1000 atau satu gelar lebih banyak dari Nadal. Kemenangan ini juga menjadi bekal sempurna untuk menjalani Prancis Terbuka (French Open) pekan depan.
"Kini kita mengalihkan perhatian ke Paris dan saya tak bisa mengharapkan turnamen lebih baik lagi di sini di Roma," kata petenis berusia 33 tahun yang menjadi tunggal putra paling tua yang menjuarai turnamen di Italia ini.
Menuju Roland Garros, Djokovic sudah memenangkan 31 dari 32 pertandingannya musim ini, dan akan menjadi favorit selain Nadal yang 13 kali juara di sana dan juara US Open Dominic Thiem.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020