Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut memprediksi penerimaan devisa dari ekspor karet terus menguat dari posisi Juli yang sudah mencapai 576,072 juta dolar AS.

"Prediksi akan menguatnya nilai ekspor itu mengacu pada permintaan dan harga jual karet yang cenderung meningkat sejak Juli 2020," ujar Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut Edy Irwansyah di Medan, Minggu (20/9).

Permintaan dan harga jual karet yang meningkat itu diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun.

Baca juga: Harga ekspor karet tren menguat didorong meningkatnya permintaan

"Harapannya devisa karet dan barang dari karet Sumut 2020 naik dibandingkan 2019, meskipun hingga Juli, nilai ekspor golongan barang itu masih lebih rendah dari periode sama 2019," katanya.

Hingga Juli 2020, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, nilai eskpor karet dan barang dari karet Sumut mencapai 576,072 juta dolar AS. Nilai ekspor itu lebih rendah dari periode sama 2019 yang mencapai 630,925 juta dolar AS.

Baca juga: Ekspor karet Sumut ke China terus meningkat

"Mudah-mudahan prediksi akan meningkatnya permintaan dan harga jual karet hingga akhir tahun benar -benaran terwujud," ujarnya.

Edy menyebutkan hingga pekan ini permintaan karet terbesar datang dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat dan Jepang.

Untuk Agustus, permintaan karet dari RRT misalnya, mencapai10.198 ton atau 26,7 persen dari total volume eskpor.

Pada Agustus 2020, karet Sumut diekspor ke 37 negara dengan terbesar ke RRT sebesar 26,71 persen, AS 15,21 persen dan Jepang 12,34 persen dari total ekspor.

Total volume ekspor karet Sumut Januari-Agustus 2020 sebanyak 240.898 ton dari periode sama pada 2019 yang sebesar 274.703 ton.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020