Pelindo 1 mendorong kinerja dua pelabuhan utama di Provinsi Riau guna menghadapi kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian di tengah pandemi COVID-19, aktivitas ekonomi pelabuhan memiliki peran vital bagi perekonomian Provinsi Riau dan sistem logistik nasional Indonesia.

"Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Perawang, Pekanbaru merupakan salah satu urat nadi perekonomian Provinsi Riau, dan kinerjanya sejauh ini dapat bertahan meskipun di tengah pandemi COVID-19. Penting bagi seluruh pegawai dan stakeholder di Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Perawang Pekanbaru untuk tetap produktif namun juga menjalankan protokol kesehatan yang ketat dalam bekerja," kata Komisaris Utama PT Pelindo 1 Achmad Djamaludin di dalam rangkaian kunjungan ke wilayah kerja Pelindo 1 di Riau, Sabtu (12/9). 

Ia menambahkan bahwa salah satu pelabuhan utama di Provinsi Riau adalah Pelabuhan Dumai. 

Pendapatan usaha Pelabuhan Dumai sampai dengan Juli  tahun ini 2020 sebesar Rp 324,16 miliar, dengan salah satu bisnis unggulan di Pelabuhan Dumai yakni marine services baik di pelabuhan umum maupun di tersus/TUKS seperti: Kawasan Industri Dumai (KID), Lubuk Gaung, dan Pertamina.  Selain marine services, layanan unggulan di Pelabuhan Dumai yaitu layanan bongkar muat curah cair dan curah kering. 

"Lingkungan strategis sudah berubah, model bisnis dan paradigma pengelolaan BUMN juga berubah. Saya berharap seluruh SDM Pelindo 1 terutama di wilayah Riau semakin profesional dan inovatif dalam menjalankan bisnis kepelabuhan. Mari bekerja keras, bekerja ikhlas, dan bekerja dengan hati, serta selalu mengutamakan kepentingan perusahaan,” tambahnya.

Pada kunjungan yang berlangsung 9 - 11 September 2020, Komisaris Utama  Pelindo 1 A. Djamaludin bersama Komisaris Ahmad Perwira Mulia Tarigan dan didampingi oleh Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo 1 Prasetyo, dan jajaran organ Dewan Komisaris serta Corporate Secretary Imron Eryandy melakukan kunjungan kerja diantaranya ke Pelabuhan Pekanbaru, Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Sei Pakning. 

Para rombongan meninjau situasi operasional di ketiga pelabuhan tersebut yang saat ini sedang fokus dalam pengembangan pasar Marine Service. 

Selain itu juga untuk melihat potensi bisnis dan strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja di tahun 2020. 

Pelabuhan itu juga merupakan salah satu pelabuhan dengan terminal curah cair terbesar di Indonesia. Di tengah pandemi COVID-19, Dumai tetap menjadi pelabuhan umum yang tertinggi dalam pengapalan CPO dan turunannya  di Indonesia yaitu rata-rata 400.000 ton tiap bulannya. 
 
Pelabuhan Dumai sebagai Pelabuhan umum pengekspor CPO terbesar di Indonesia. (ANTARA/HO)

Jenis curah cair yang dikirim dari Pelabuhan yang dioperasikan oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 ini adalah Crude Palm Oil (CPO) yang diekspor ke India, China, dan Eropa. Sedangkan untuk curah kering yaitu Palm Kernel Ekspeller (PKE) dan Palm Kernel Shell (PKS) banyak diekspor ke Asia Timur dan Eropa.

Untuk layanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Dumai mengalami peningkatan yang signifikan. Sampai dengan Juli  – 2020, Pelabuhan Dumai melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 8.524 box, dibandingkan  dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar 5.754 box. Angka tersebut setara dengan 8.883 TEUs,  dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5.865 TEUs.

Sementara itu pelabuhan lain yang juga merupakan pelabuhan utama di Provinsi Riau adalah Pelindo 1 Cabang Pekanbaru di Pelabuhan Perawang. Trafik bongkar muat barang di Pelabuhan ini sampai dengan Juli 2020 mengalami peningkatan yang signifikan, dengan melayani bongkar muat barang sebanyak 166.384 Ton, naik dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 yang sebesar 61.836 Ton.

Sedangkan untuk layanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Perawang juga meningkat. Sampai dengan Juli 2020, Pelabuhan Perawang melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 48.177 box, naik 4,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 46.104 box. 

Angka tersebut setara dengan 53.577 TEUs, tumbuh 4,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 51.315 TEUs. Dengan produktivitas seperti ini, pendapatan usaha sampai dengan bulan Juli tahun 2020 mencapai Rp 77,029 Miliar.


 

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020