Walmart mengatakan akan bergabung dengan Microsoft dalam upaya untuk mendapatkan aset perusahaan media sosial TikTok di AS, Reuters melaporkan, Jumat.

Rencana tersebut diungkapkan selang beberapa jam setelah CEO TikTok, Kevin Mayer, mundur. Mantan pimpinan Disney tersebut meninggalkan TikTok setelah tiga bulan bergabung dengan aplikasi video berdurasi singkat tersebut.

TikTok kini berada di tengah negosiasi untuk menjual operasi AS ke Microsoft dan Oracle.

Pemilik TikTok, ByteDance, berencana untuk memasuki pembicaraan eksklusif dengan mereka dalam 24 hingga 48 jam ke depan, dan menandatangani kesepakatan pada 15 September, menurut sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut.

Baca juga: AS akan ambil keputusan soal TikTok dalam beberapa pekan

Sementara, ByteDance menolak berkomentar.

Penjualan TikTok terjadi karena perusahaan asal China tersebut mendapat kecaman dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump karena dianggap berisiko mengancam keamanan nasional terkait data pribadi pengguna.

Pemerintah Trump meminta ByteDance, yang memiliki TikTok secara global, menjual operasinya di AS. Awal pekan ini, TikTok menggugat kebijakan yang secara efektif melarang beroperasinya TikTok di AS.

Baca juga: Amazon klarifikasi larangan karyawan gunakan TikTok adalah kesalahan

Walmart memuji integrasi TikTok dengan e-commerce dan kemampuan periklanan di pasar lainnya. Perusahaan retail itu mengatakan bahwa kemitraan tiga arah dapat membawa integrasi itu ke AS.

Kesepakatan itu akan membantu Walmart menjangkau pelanggan di seluruh saluran penjualan virtual dan fisik, serta mengembangkan pasar online dan bisnis periklanannya. Saham Walmart dilaporkan naik 6 persen.

"Kami yakin bahwa kemitraan Walmart dan Microsoft akan memenuhi harapan pengguna TikTok AS sekaligus memenuhi kekhawatiran regulator pemerintah AS," ujar Walmart, Reuters dikutip Jumat.

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020