Dolar AS naik moderat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi), karena pelaku pasar masih mengkaji sejumlah data ekonomi serta isu pengobatan dan vaksin virus corona.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik tipis 0,06 persen menjadi 93,3009.

Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago, indeks bulanan yang dirancang untuk mengukur keseluruhan aktivitas ekonomi AS dan tekanan inflasi terkait, turun menjadi 1,18 pada Juli dari 5,33 pada Juni, kata Fed Chicago pada Senin (24/8/2020).

Nilai nol untuk indeks tersebut telah dikaitkan dengan perkembangan ekonomi nasional pada tingkat pertumbuhan rata-rata historisnya; nilai negatif dengan pertumbuhan di bawah rata-rata; dan nilai positif dengan pertumbuhan di atas rata-rata.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan darurat plasma darah pada pasien COVID-19 dan berdasarkan laporan pemerintah Trump dapat mempercepat kandidat vaksin.

Laporan Financial Times menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mempercepat kemajuan vaksin COVID-19 eksperimental yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.

AstraZeneca membantah telah membahas otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin potensial dengan pemerintah AS dan menyebut spekulasi penggunaan semacam itu "prematur".

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1790 dolar AS dari 1,1787 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3056 dolar AS dari 1,3093 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia tidak berubah pada 0,7160 dolar AS.

Dolar AS dibeli 105,96 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,81 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9112 franc Swiss dari 0,9122 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3232 dolar Kanada dari 1,3189 dolar Kanada.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020