Pemain sayap Paris Saint-Germain, Angel Di Maria, berharap bisa mengangkat trofi Liga Champions lagi di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, ketika menjalani partai final melawan Bayern Muenchen pada Minggu (23/8) waktu setempat (Senin WIB).
Pasalnya pemain Argentina itu pernah menjalani momen bersejarah ketika menjuarai Liga Champions 2013/14 bersama Real Madrid di lokasi yang sama.
Bahkan, Di Maria waktu itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik di laga tersebut setelah aksinya di babak tambahan waktu berbuah gol kedua Real Madrid, lantaran tembakannya gagal diantisipasi sempurna untuk disundul oleh Gareth Bale.
Baca juga: Gnabry tegaskan Bayern ingin juara Champions
Terlebih lagi, Estadio da Luz adalah markas Di Maria saat masih membela Benfica pada 2007-2010 di mana ia meraih satu gelar juara Liga Portugal dan dua trofi Piala Liga Portugal.
"Ketika mereka mengubah arena final ke Lisbon, saya mendapati perasaan aneh yang mengingatkan kenangan ketika saya menetap di sini tiga tahun dan betapa menyenangkannya masa-masa itu," kata Di Maria dilansir laman resmi UEFA, Jumat.
"Lantas itu terjadi lagi, ketika kami mencapai final dan mencetak sejarah bersama Paris Saint-Germain sebab pada 2014 saya menjadi juara bersama Real Madrid di stadion yang sama," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Presiden PSG: Kami pantas berada di final Liga Champions
Pemain berusia 32 tahun itu turut memainkan peranan penting dalam keberhasilan PSG merintis jalan ke final, lewat torehan tiga gol dan enam assist di Liga Champions musim ini.
Ia juga mencetak satu gol dan satu assist ketika PSG mengalahkan RB Leipzig 3-0 di semifinal.
Di Maria berharap capaian bersejarah ia dan rekan-rekannya untuk PSG tidak terhenti hanya menembus final pertama Liga Champions pertama mereka, tetapi juga membawa pulang trofi Si Kuping Besar ke ibu kota Prancis.
"Sungguh perasaan spesial. Ketika kami menang di semifinal, saya melihat video orang-orang Paris melakukan perayaan di Champs-Elysees, Menara Eiffel dan tugu Arc de Triomphe," katanya.
"Jika kami menjadi juara untuk pertama kalinya, kami akan menjadi bagian dari sejarah klub ini. Kami akan selalu mengingatnya karena itu menjadi trofi Eropa pertama klub ini," pungkas Di Maria.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Pasalnya pemain Argentina itu pernah menjalani momen bersejarah ketika menjuarai Liga Champions 2013/14 bersama Real Madrid di lokasi yang sama.
Bahkan, Di Maria waktu itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik di laga tersebut setelah aksinya di babak tambahan waktu berbuah gol kedua Real Madrid, lantaran tembakannya gagal diantisipasi sempurna untuk disundul oleh Gareth Bale.
Baca juga: Gnabry tegaskan Bayern ingin juara Champions
Terlebih lagi, Estadio da Luz adalah markas Di Maria saat masih membela Benfica pada 2007-2010 di mana ia meraih satu gelar juara Liga Portugal dan dua trofi Piala Liga Portugal.
"Ketika mereka mengubah arena final ke Lisbon, saya mendapati perasaan aneh yang mengingatkan kenangan ketika saya menetap di sini tiga tahun dan betapa menyenangkannya masa-masa itu," kata Di Maria dilansir laman resmi UEFA, Jumat.
"Lantas itu terjadi lagi, ketika kami mencapai final dan mencetak sejarah bersama Paris Saint-Germain sebab pada 2014 saya menjadi juara bersama Real Madrid di stadion yang sama," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Presiden PSG: Kami pantas berada di final Liga Champions
Pemain berusia 32 tahun itu turut memainkan peranan penting dalam keberhasilan PSG merintis jalan ke final, lewat torehan tiga gol dan enam assist di Liga Champions musim ini.
Ia juga mencetak satu gol dan satu assist ketika PSG mengalahkan RB Leipzig 3-0 di semifinal.
Di Maria berharap capaian bersejarah ia dan rekan-rekannya untuk PSG tidak terhenti hanya menembus final pertama Liga Champions pertama mereka, tetapi juga membawa pulang trofi Si Kuping Besar ke ibu kota Prancis.
"Sungguh perasaan spesial. Ketika kami menang di semifinal, saya melihat video orang-orang Paris melakukan perayaan di Champs-Elysees, Menara Eiffel dan tugu Arc de Triomphe," katanya.
"Jika kami menjadi juara untuk pertama kalinya, kami akan menjadi bagian dari sejarah klub ini. Kami akan selalu mengingatnya karena itu menjadi trofi Eropa pertama klub ini," pungkas Di Maria.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020