Kinerja PT Equityworld Futures (EWF) cabang Medan bertumbuh positif saat pandemi COVID-19 didorong naiknya harga emas dan juga berkat strategi perusahaan.
"Total volume transaksi yang dibukukan EWF cabang Medan hingga 30 Juni 2020 mencapai 44.173 lot," ujar Pimpinan Cabang EWF Medan, William Moenandir di Medan, Kamis (6/8).
Dengan volume transaksi sebanyak 44.173 lot itu, EWF Medan menduduki peringkat empat untuk perusahaan pialang teraktif.
Volume transaksi bilateral masih mendominasi dengan angka 42.013 lot. Sementara volume transaksi multilateral sebesar 2.160 lot.
"Kenaikan harga emas yang stabil di pasar memicu optimisme para nasabah di perdagangan berjangka," katanya.
Selain peluang dari kenaikan harga emas, kinerja positif di tengah pandemi itu diperkuat dengan strategi EWF Medan dalam melakukan edukasi "online trading" melalui "video call" dan aplikasi "online meeting".
"Strategi-strategi yang dijalankan EWF terbukti efektif menarik nasabah baru untuk bergabung," katanya.
Total nasabah baru hingga semester I mencapai 181 nasabah, meningkat dibandingkan semester I tahun 2019 yang sebanyak 176 nasabah
William Moenandir menyebutkan, pandemi COVID-19, telah mengubah cara berkomunikasi bisnis di perusahaan pialang berjangka.
Keterbatasan untuk bertemu atau kunjungan langsung ke calon investor, membuat cara lama bertatap muka langsung diganti dengan pertemuan secara daring (online).
"Nyatanya, pertemuan dengan daring mendatangkan banyak closing," katanya.
Oleh karena kinerja bertumbuh positif meski ada pandemi COVID-19, EWF Medan tidak merevisi target volume transaksi perusahaan.
Target volume transaksi EWF pada 2020 sebesar 150.000 lot dan sebanyak 500 nasabah.
Dia mengakui, di tengah situasi pandemi peluang investasi emas menjadi sangat menarik untuk para nasabah karena sifatnya yang "safe haven".
Emas memiliki nilai yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan berbagai faktor.
"Untuk terus menjaga kinerja positif di tengah tantangan pandemi COVID-19, EWF akan tetap konsisten menjaga kualitas pelayanan transaksi," ujar William Moenandir.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Total volume transaksi yang dibukukan EWF cabang Medan hingga 30 Juni 2020 mencapai 44.173 lot," ujar Pimpinan Cabang EWF Medan, William Moenandir di Medan, Kamis (6/8).
Dengan volume transaksi sebanyak 44.173 lot itu, EWF Medan menduduki peringkat empat untuk perusahaan pialang teraktif.
Volume transaksi bilateral masih mendominasi dengan angka 42.013 lot. Sementara volume transaksi multilateral sebesar 2.160 lot.
"Kenaikan harga emas yang stabil di pasar memicu optimisme para nasabah di perdagangan berjangka," katanya.
Selain peluang dari kenaikan harga emas, kinerja positif di tengah pandemi itu diperkuat dengan strategi EWF Medan dalam melakukan edukasi "online trading" melalui "video call" dan aplikasi "online meeting".
"Strategi-strategi yang dijalankan EWF terbukti efektif menarik nasabah baru untuk bergabung," katanya.
Total nasabah baru hingga semester I mencapai 181 nasabah, meningkat dibandingkan semester I tahun 2019 yang sebanyak 176 nasabah
William Moenandir menyebutkan, pandemi COVID-19, telah mengubah cara berkomunikasi bisnis di perusahaan pialang berjangka.
Keterbatasan untuk bertemu atau kunjungan langsung ke calon investor, membuat cara lama bertatap muka langsung diganti dengan pertemuan secara daring (online).
"Nyatanya, pertemuan dengan daring mendatangkan banyak closing," katanya.
Oleh karena kinerja bertumbuh positif meski ada pandemi COVID-19, EWF Medan tidak merevisi target volume transaksi perusahaan.
Target volume transaksi EWF pada 2020 sebesar 150.000 lot dan sebanyak 500 nasabah.
Dia mengakui, di tengah situasi pandemi peluang investasi emas menjadi sangat menarik untuk para nasabah karena sifatnya yang "safe haven".
Emas memiliki nilai yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan berbagai faktor.
"Untuk terus menjaga kinerja positif di tengah tantangan pandemi COVID-19, EWF akan tetap konsisten menjaga kualitas pelayanan transaksi," ujar William Moenandir.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020