Langkah pertama yang bisa Anda lakukan agar luka bakar pada kulit tak memunculkan bekas atau parut, segeralah membasuhnya menggunakan air mengalir selama 10-20 menit.

Medical Expert Combiphar, dr. Sandi Perutama Gani menyarankan, setelahnya segeralah keringkan area kulit terkena luka bakar.

"Basuhi area menggunakan air mengalir, pastikan air bersih lalu keringkan. Jangan dioleskan bahan-bahan seperti kecap atau pasta gigi," kata dia dalam diskusi via daring, Rabu.

Air mengalir bisa mendinginkan atau melepaskan panas pada area kulit yang terkena luka.

Baca juga: Pakar kesehatan tidak anjurkan luka bakar diolesi pasta gigi, ini alasannya

Setelahnya, oleskan salep khusus untuk perawatan luka bakar tipis dengan ketebalan sekitar 1 milimeter setiap 4-6 jam. Sebaiknya pilihlah yang mengandung antimikrobial untuk mencegah bakteri berkembang, sifat anti-inflamasi untuk melepaskan panas dan melembapkan karena kondisi area luka lembap bisa mempercepat penyembuhan luka

Anda juga bisa memilih salep berbahan herbal seperti Phellodendri chinensis, Coptidis rhizome, Scutellariae radix, serta yang mengandung minyak wijen dan beeswax karena bisa berfungsi untuk memberikan kelembapan pada area luka, menyerap sisa panas sehingga akan membantu mengurangi tingkat keparahan luka.

Baca juga: Bagaimana cara membangun imunitas pada anak?

Ingatlah, menjauhkan area yang luka dari kain atau pakaian sementara waktu.

Jika ternyata derajat keparahan luka melebihi dua atau salah dua tandanya ada lepuhan dan area luka meluas, segeralah meminta pertolongan ahli medis setelah Anda memberikan pertolongan pertama (membasuh dengan air mengalir dan mengoleskan salep).

"Kalau luka sampai melepuh atau area luka meluas, bersihkan (dengan air mengalir), beri salep lalu langsung ke rumah sakit atau klinik terdekat, perlu diberikan cairan. At least pertolongan pertama sudah betul," tutur Sandi.

Menurut dia, pertolongan pertama yang tepat akan lebih memudahkan penyembuhan luka. Jika terlanjur mengoleskan bahan seperti pasta gigi, mentega dan minyak risiko luka berbekas lebih tinggi.

"Kalau sudah ada bekas luka, secara medis agak sulit (luka hilang) , paling tersamarkan," kata Sandi.

Jika bekas luka ada di wilayah seperti wajah, Make-Up Artist (MUA) Djanur Mekarsari menyarankan menyamarkan menggunakan alas bedak.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020