Emas berjangka naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika lonjakan kasus virus corona membuat permintaan terhadap aset aman meningkat, meskipun ekuitas menguat dan data sektor jasa AS yang positif membatasi kenaikan logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 3,5 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 1.793,50 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, emas berjangka turun tipis 2,70 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.787,30 dolar AS per ounce.
Dalam empat hari pertama Juli saja, 15 negara bagian AS telah melaporkan rekor peningkatan kasus baru COVID-19, sementara kasus terus meningkat di negara-negara termasuk India, Australia dan Meksiko.
Mengesampingkan lonjakan kasus baru virus corona, saham-saham AS naik setelah pertumbuhan yang tak terduga di sektor jasa-jasa AS dan pada harapan pemulihan yang dipimpin China dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona.
Data non-manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas industri jasa AS melonjak tajam pada Juni, hampir kembali ke level pra pandemi COVID-19.
Indeks non-manufaktur ISM melonjak menjadi 57,1 persen pada Juni dari 45,4 persen pada Mei, lebih baik dari yang diperkirakan dan menandai lompatan terbesar sejak penciptaan indeks pada 1997. Para analis menghubungkan kenaikan dengan pembukaan kembali bisnis di seluruh Amerika Serikat, meskipun reli di sektor jasa ini mungkin berumur pendek karena kasus COVID-19 kembali meningkat.
"Risiko terbesar adalah jika data terus berkinerja lebih baik, yang mungkin akan menggagalkan beberapa permintaan untuk stimulus tambahan," tambah Moya.
Namun demikian, prospek emas tetap bullish karena kasus COVID-19 meningkat di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, para analis pasar mengatakan.
Emas yang tak memberikan imbal hasil (non-yielding) telah meningkat 17,5 persen sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 26 sen atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 18,582 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 6,1 dolar AS atau 0,73 persen, menjadi menetap pada 837,7 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 3,5 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 1.793,50 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, emas berjangka turun tipis 2,70 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.787,30 dolar AS per ounce.
Emas berjangka naik 10,1 dolar AS atau 0,57 persen menjadi 1.790,00 dolar AS per ounce pada akhir perdagangan Kamis (2/7), setelah jatuh 20,6 dolar AS atau 1,14 persen menjadi 1.779,90 dolar AS per ounce pada Rabu (1/7).
"Investor ragu bahwa pemulihan ini akan tetap bertahan karena kita semua mengharapkan kembali sehat ... dan kita mungkin memiliki pemulihan yang lebih lama, dan itu seharusnya mendukung harga emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.Dalam empat hari pertama Juli saja, 15 negara bagian AS telah melaporkan rekor peningkatan kasus baru COVID-19, sementara kasus terus meningkat di negara-negara termasuk India, Australia dan Meksiko.
Mengesampingkan lonjakan kasus baru virus corona, saham-saham AS naik setelah pertumbuhan yang tak terduga di sektor jasa-jasa AS dan pada harapan pemulihan yang dipimpin China dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona.
Data non-manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas industri jasa AS melonjak tajam pada Juni, hampir kembali ke level pra pandemi COVID-19.
Indeks non-manufaktur ISM melonjak menjadi 57,1 persen pada Juni dari 45,4 persen pada Mei, lebih baik dari yang diperkirakan dan menandai lompatan terbesar sejak penciptaan indeks pada 1997. Para analis menghubungkan kenaikan dengan pembukaan kembali bisnis di seluruh Amerika Serikat, meskipun reli di sektor jasa ini mungkin berumur pendek karena kasus COVID-19 kembali meningkat.
"Risiko terbesar adalah jika data terus berkinerja lebih baik, yang mungkin akan menggagalkan beberapa permintaan untuk stimulus tambahan," tambah Moya.
Namun demikian, prospek emas tetap bullish karena kasus COVID-19 meningkat di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, para analis pasar mengatakan.
Emas yang tak memberikan imbal hasil (non-yielding) telah meningkat 17,5 persen sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 26 sen atau 1,42 persen, menjadi ditutup pada 18,582 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 6,1 dolar AS atau 0,73 persen, menjadi menetap pada 837,7 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020