Tirai telah diturunkan untuk menutup Bundesliga Jerman musim kompetisi 2019/2020 pada Sabtu lalu ketika Bayern Muenchen mempertahankan gelar juara liga setelah musim yang terhenti sekitar tiga bulan akibat virus corona digelar lagi pertengahan Mei lalu hingga selesai pada 27 Juni.

Berikut catatan AFP Sport mengenai lima momen tak terlupakan dari musim yang harus diakhiri di tengah pandemi itu:


Baca juga: Bayern Munich juara Liga Jerman untuk kedelapan kali secara beruntun

Titik balik Bayern Muenchen

Bayern menunjukkan tanda-tanda rentan yang tergambar pada dua dari empat pertandingan liga pembukanya di bawah asuhan Niko Kovac. Start mereka pada musim ini berlangsung lambat dan berpuncak kepada kekalahan besar 1-5 atas Frankfurt pada November yang kemudian menjadi titik balik bagi mereka.

Kekalahan itu pertama kalinya dalam satu dekade Bayern kebobolan lima gol dalam sebuah pertandingan Bundesliga dan Kovac pun dipecat sehari setelah itu.

Lalu masuklah Hansi Flick. Awalnya ditunjuk sebagai pelatih sementara. Bayern tak mau menoleh ke belakang dan melupakan kekalahan memalukan atas Frankfurt itu. Dan Flick pun mencatat rekor klub baru dengan memenangkan 28 dari 31 pertandingan pertamanya saat memimpin tim ini.

Salah satu dari langkah terpenting mereka adalah mengembalikan Thomas Mueller ke susunan pemain dan Mueller membuktikan pilihan sang pelatih tepat dengan membukukan assist tertinggi di liga musim ini dengan 21 assist, sementara Robert Lewandowski mencetak 34 gol untuk menjadi pencetak gol terbanyak Bundesliga untuk kelima kalinya.
Kiper Bayern Munich Manuel Neuer (tengah) mengangkat trofi setelah Bayern Munich pesta gol di markas Wolsburg dan dinobatkan juara Bundesliga (27/6/2020)(AFP/KAI PFAFFENBACH)


Setelah memenangi gelar liga kedelapan kali berturut-turut, Bayern masih berkesempatan menjadi juara Piala Jerman jika mengalahkan Bayer Leverkusen pada final kompetisi itu, di samping menciptakan treble seandainya sukses dalam Liga Champions yang bakal dilanjutkan lagi Agustus nanti.


Baca juga: Gol tunggal Haaland amankan kemenangan tipis Dortmund

Fenomena Haaland

Mesin gol asal Norwegia Erling Braut Haaland membayar ekspektasi tinggi dari harga mahal yang dibayarkan Borussia Dortmund setelah dibeli seharga 20 juta euro (Rp321,9 miliar) dari Red Bull Salzburg musim dingin lalu.

Haaland menjadi pemain pertama yang mencetak hattrick dari bangku cadangan pada debutnya di Bundesliga.

Dortmund tertinggal 1-3 pada babak kedua ketika Haaland dimasukkan sebagai pemain pengganti kala menghadapi Augsburg Januari tahun ini. Pemain berusia 19 tahun itu secara menakjubkan sukses mengemas tiga gol dalam jangka 23 menit dan Dortmund pun balik menang 5-3.

Dia kemudian mencetak tujuh gol dalam tiga penampilan pertamanya di Bundesliga, dan menyelesaikan musim ini dengan 13 gol dari 15 kali bertanding.

Baca juga: Haaland kembali pamer ketajaman saat Dortmund kalahkan Bremen

Dari semua kompetisi Haaland mencetak 16 gol dalam 18 pertandingan bersama Dortmund. Dia juga mencetak 28 gol dalam 22 pertandingan untuk Salzburg sebelum ditransfer ke Dortmund yang 10 gol di antaranya tercipta dalam Liga Champions.



Interupsi Virus corona

Sejarah tercipta pada 11 Maret ketika pertandingan Bundesliga dimainkan di balik pintu tertutup untuk pertama kalinya ketika Borussia Moenchengladbach mengalahkan tetangga dekat Cologne 2-1 di stadion kosong saat wabah virus corona menyebar.

Dua hari kemudian, musim kompetisi di Jerman dihentikan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II ketika negara itu menerapkan lockdown.

Bundesliga dilanjutkan pada 16 Mei untuk menjadi liga Eropa pertama yang restart selama pandemi di bawah aturan-aturan ketat seperti keharusan tes COVID-19 yang ketat, pemain yang duduk di bangku cadangan mesti mengenakan masker dan berbagai pertandingan diwarnai dengan gema teriakan para pemain di dalam stadion-stadion yang kosong melompong.
 

Meskipun menghadapi sejumlah penentangan politik dan peringatan dari para dokter yang skeptis, restart Bundesliga berjalan sukses karena para pemain umumnya mematuhi pedoman kesehatan dan penggemar mematuhi peringatan untuk jauh-jauh dari stadion.

Ketika liga-liga Eropa lainnya baru akan menyelesaikan liga akhir Juli dan bahkan Agustus nanti, klub-klub Jerman kini bisa beristirahat lebih dulu dengan nyaman.



Kimmich membunuh mimpi Dortmund

Saat liga digulirkan lagi pertengahan Mei itu, ada harapan besar bahwa Dortmund bisa menekan Bayern dengan segala cara dalam perburuan gelar juara liga, tetapi semuanya pupus seketika saat kedua tim bertemu di Signal Iduna Park.

Dortmund yang dilatih Lucien Favre melewati dua pertandingan pertamanya saat restart Bundesliga dengan mencatat kemenangan berturut-turut. Mereka tahu pasti bahwa kemenangan atas Bayern akan membuat mereka menempel satu poin di belakang sang juara bertahan, dengan enam pertandingan tersisa.

Tetapi Bayern yang menang 4-0 ketika kedua tim bertemu di Bavaria pada November, justru yang menentukan nasib Dortmund.

'Klassiker' atau laga klasik antara kedua tim itu diselesaikan dengan sontekan menawan Joshua Kimmich dari jarak 20 yard sebelum jeda ketika pemain timnas Jerman itu melihat kiper Roman Buerki sudah mati langkah karena meninggalkan gawangnya.

Tanpa dukungan penonton tuan rumah mereka yang biasanya sangat besar, Dortmund tidak bisa bangkit dan takluk 0-1. Mereka pun mengakhiri musim ini dengan tertinggal 13 poin pada posisi kedua.


Protes George Floyd

Pemain Bundesliga Marcus Thuram, Weston McKennie, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi adalah di antara olahragawan pertama yang bergabung dalam gelombang protes atas pembunuhan George Floyd di AS.

Pada 30 Mei, McKennie si kapten Schalke mengenakan ban lengan bertuliskan "Justice for George" dan pemain Thuram Borussia Moenchengladbach berlutut setelah mencetak gol.

Sancho dan Hakimi sama-sama mengangkat kaus mereka untuk memamerkan pesan "Keadilan untuk George Floyd" setelah mencetak gol untuk Dortmund.
 
Baca juga: Dunia olahraga unjuk solidaritas untuk George Floyd

Sepekan kemudian, Bayern menunjukkan dukungan kepada gerakan 'Black Lives Matter'. Para pemain Dortmund dan Hertha Berlin berlutut sebelum kickoff pertandingan mereka. Klub-klub lainnya menyiarkan video yang mempromosikan perjuangan melawan rasisme.

Namun, Gladbach malah dikejutkan oleh serangkaian pernyataan penuh kebencian dari para penggemarnya di situs web dan jejaring sosial karena klub ini turut aktif mengirimkan pesan-pesan toleransi.
 

Pewarta: Jafar M Sidik

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020