Emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan akhir pekan lalu karena investor berlindung pada logam safe-haven setelah kenaikan kasus COVID-19 mengurangi harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik tajam 13,40 dolar AS atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 1.766,40 dolar AS per ounce.

Emas berjangka melonjak 21,9 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.753,00 dolar AS per ounce pada perdagangan Jumat (19/6/2020), rebound dari kerugian selama dua hari berturut-turut sebelumnya.

"Ada beberapa pelarian menuju aset aman emas," kata Ahli Senior Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.

Peningkatan kasus Virus Corona secara global telah menyebabkan emas menembus level 1.750 dolar AS, katanya. "Jika kita tutup di atas 1.765 dolar AS hari ini, level 1.800 dolar AS tidak terlalu jauh."

Emas, tempat yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi, mendapat dorongan setelah Organisasi Kesehatan Dunia pada Minggu melaporkan kenaikan rekor infeksi global, dengan peningkatan terbesar di Amerika Utara dan Selatan.

Dua pejabat Federal Reserve (Fed) AS pada Jumat (19/6/2020) memperingatkan tingkat pengangguran bisa naik lagi jika pandemi tidak dikendalikan.

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah stimulus agresif dan mempertahankan suku bunga rendah selama krisis.

"Tampaknya ada beberapa peningkatan dalam ekspektasi inflasi yang mendorong suku bunga riil lebih rendah dan memberikan beberapa dukungan kepada harga emas," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Indeks dolar AS yang jatuh pada Senin (22/6/2020), juga memberikan dukungan terhadap emas. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,5 persen pada 97,15, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 5,5 sen atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 17,902 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 16,4 dolar AS atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 843,7 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020