Brazil meluncurkan operasi militer untuk melindungi hutan hujan Amazon pada Senin, demikian Wakil Presiden Hamilton Mourao, dalam menanggapi maraknya deforestasi tahun ini menjelang musim kebakaran lahan.

Militer, bersama otoritas lingkungan, polisi dan badan pemerintah lainnya, mulai meluncurkan operasi militer guna menghentikan perusakan lingkungan di hutan nasional di Negara Bagian Rondonia dekat perbatasan Bolivia, kata Mourao saat konferensi pers bersama para menteri lainnya.

Baca juga: Total kasus virus corona di Brazil menjadi lebih dari 100 ribu

Baca juga: Brazil catat lonjakan terbesar jumlah kematian akibat COVID-19

Menteri Pertahanan Fernando Azevedo e Silva mengatakan otoritas mendirikan basis operasi di tiga kota Amazon, dengan 3.800 pasukan diterjunkan untuk mulai membasmi pembalakan liar dan kejahatan lainnya, dengan biaya operasional awal 60 juta real Brasil (sekitar Rp154 miliar).

Data pemerintah yang dirilis pada Jumat menunjukkan bahwa penebangan hutan naik 55 persen dalam empat bulan pertama tahun ini, dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 1.202 km persegi. Tahun lalu deforestasi mencapai tingkat tertinggi dalam satu dekade sehingga menuai kemarahan internasional bahwa tidak cukup dilakukan untuk melindungi hutan hujan terbesar di dunia itu.

Pekan lalu Presiden Jair Bolsonaro mengeluarkan dekret pengerahan militer ke kawasan tersebut, mengulangi langkah yang diambilnya tahun lalu untuk mengirim pasukan bersenjata setelah kebakaran hutan dan deforestasi meningkat. Tahun ini pasukan diterjunkan tiga bulan lebih awal dibanding pada 2019.

Sumber: Reuters

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020