Kurs dolar AS sedikit lebih tinggi terhadap sekeranjang mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menambah keuntungan sesi sebelumnya, karena mata uang safe-haven sebagian besar masih didukung dengan baik bahkan ketika pasar mulai stabil dan harga minyak pulih dari kemerosotannya.

Indeks Mata Uang Dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, sedikit menguat 0,19 persen menjadi 100,39. Indeks mencapai tertinggi dua minggu di 100,50 di awal sesi.

Minyak mentah Brent rebound dari kerugian dua hari dan minyak berjangka AS melonjak pada Rabu (22/4) didukung oleh pembicaraan tentatif dari pengurangan pasokan tambahan dari produsen OPEC dan penambahan persediaan AS kurang mengerikan dari yang diperkirakan.

Minyak mentah berjangka AS berubah negatif pada Senin (20/4) untuk pertama kalinya dalam sejarah, karena kelebihan pasokan berlimpah dan kurangnya penyimpanan memaksa para pedagang yang putus asa membayar untuk menyingkirkan minyak.

Pada Rabu (22/4), sebagian besar mata uang diperdagangkan dalam kisaran yang relatif sempit terhadap latar belakang pasar-pasar saham yang stabil.

"Fokusnya benar-benar pada dua hal: apa yang dilakukan para politisi dan pemerintah terkait dengan virus, dan yang lebih penting orang-orang berbicara tentang penguncian dan pembukaan kembali oleh negara-negara bagian," kata Anderson.

Dewan Perwakilan AS akan mengesahkan RUU virus corona terbaru Kongres pada Kamis, kata Ketua DPR Nancy Pelosi, yang membuka jalan bagi bantuan ekonomi hampir 500 miliar dolar AS lebih di tengah pandemi.

Presiden Donald Trump mengatakan pada Rabu (22/4) bahwa negara-negara bagian AS dengan aman mulai membuka kembali bisnis, bahkan ketika beberapa pejabat kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa relaksasi pembatasan terlalu cepat dapat memicu lonjakan baru dalam kasus virus corona.

Dolar hampir datar terhadap yen Jepang. Yen menguat tipis sekitar 0,4 persen terhadap euro.

Rebound harga minyak setelah penurunan tajam baru-baru ini membantu meringankan ketegangan pada mata uang terkait komoditas. Dolar melemah 0,15 persen terhadap mitranya dolar Kanada.

Crown Norwegia tetap lemah, menyentuh level terendah baru empat minggu terhadap greenback.

Euro berada di kisaran sempit sebelum pertemuan Uni Eropa besok untuk membahas bantuan keuangan di zona euro. Terakhir turun 0,3 persen terhadap dolar.

Dolar Australia menguat 0,67 persen, setelah lonjakan rekor penjualan ritel bulan lalu, didorong oleh pembelian panik.

Sementara sterling pulih, karena beberapa pedagang membeli kembali mata uang yang telah tergelincir ke level terendah dua minggu sehari sebelumnya selama pelarian ke mata uang safe haven setelah harga minyak jatuh.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020