Kiper veteran asal Spanyol Pepe Reina mengungkapkan bahwa dia kesulitan bernapas selama 25 menit karena gejala virus corona saat menceritakan pengalamannya positif terinfeksi COVID-19.
Kiper Aston Villa yang dipinjamkan dari AC Milan itu mulai melakukan karantina diri setelah dinyatakan positif COVID-19 bulan lalu.
Baca juga: Kasus corona di Spanyol lampaui 100.000
Kiper berusia 37 tahun tersebut mengingat saat kesulitan bernafas dan mengatakan bahwa dia kini "memenangkan pertarungan" melawan virus itu.
"Momen paling sulit adalah ketika saya tidak bisa lagi bernapas, 25 menit saya kehabisan oksigen. Itu adalah saat terburuk dalam hidup saya," kata dia kepada Corriere dello Sport seperti dilansir Sky Sports hari ini.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Pemerintah imbau warga tidak mudik
Baca juga: 84 tenaga kesehatan di DKI terinfeksi COVID-19
"Saya sangat lelah setelah mengalami gejala virus yang pertama. Demam, batuk kering dan sakit kepala yang tidak pernah hilang, saya hanya merasa lelah yang terus menerus."
"Satu-satunya ketakutan yang saya miliki adalah ketika saya tidak mendapatkan oksigen, seolah-olah tiba-tiba tenggorokan saya tertutup."
"Karena itu, saya menghabiskan enam atau delapan hari pertama di dalam ruangan. Saya sekarang sudah memenangkan pertempuran melawan virus corona."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kiper Aston Villa yang dipinjamkan dari AC Milan itu mulai melakukan karantina diri setelah dinyatakan positif COVID-19 bulan lalu.
Baca juga: Kasus corona di Spanyol lampaui 100.000
Kiper berusia 37 tahun tersebut mengingat saat kesulitan bernafas dan mengatakan bahwa dia kini "memenangkan pertarungan" melawan virus itu.
"Momen paling sulit adalah ketika saya tidak bisa lagi bernapas, 25 menit saya kehabisan oksigen. Itu adalah saat terburuk dalam hidup saya," kata dia kepada Corriere dello Sport seperti dilansir Sky Sports hari ini.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Pemerintah imbau warga tidak mudik
Baca juga: 84 tenaga kesehatan di DKI terinfeksi COVID-19
"Saya sangat lelah setelah mengalami gejala virus yang pertama. Demam, batuk kering dan sakit kepala yang tidak pernah hilang, saya hanya merasa lelah yang terus menerus."
"Satu-satunya ketakutan yang saya miliki adalah ketika saya tidak mendapatkan oksigen, seolah-olah tiba-tiba tenggorokan saya tertutup."
"Karena itu, saya menghabiskan enam atau delapan hari pertama di dalam ruangan. Saya sekarang sudah memenangkan pertempuran melawan virus corona."
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020