Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa hingga Sabtu (7/3) siang total ada 11 pasien yang diduga terserang virus corona baru penyebab COVID-19 di Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu menjelaskan bahwa satu dari 11 pasien yang diduga terserang COVID-19 pernah berhubungan dengan pasien dalam kasus pertama COVID-19 yang tinggal di Depok, Jawa Barat.
"Di Bandung itu adalah bagian dari klaster nomor 1. Dan sampai saat ini masih suspect (diduga terserang)," katanya di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Kasus virus corona capai 98.192, tingkat kematian tertinggi di Italia
"Dia close contact (kontak dekat) dengan pasien nomor 1," ia menambahkan.
Pasien yang dinyatakan sebagai suspect COVID-19 spesimennya akan diperiksa menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing untuk memastikan apakah dia positif terserang penyakit tersebut atau tidak.
Achmad Yurianto mengatakan bahwa sebagian dari 11 pasien yang diduga terserang COVID-19 merupakan bagian dari klaster kasus COVID-19 yang pertama dan kedua di Indonesia. Di antaranya juga ada satu anak buah Kapal Diamond Princess.
Baca juga: Laporan kasus baru corona di China menurun
Yurianto tidak menyebutkan di rumah sakit mana ke-11 pasien itu kini menjalani perawatan.
Ia menjelaskan pula bahwa kondisi kesehatan pasien dalam kasus 1 dan 2 terus membaik. Keduanya tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika dua kali pemeriksaan laboratorium menunjukkan mereka bebas dari infeksi virus corona, maka mereka akan diperbolehkan pulang.
Kondisi kesehatan pasien ke-3 dan ke-4 yang dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (6/3), menurut dia, juga membaik.
"Sementara kasus 3 dan 4 yang baru kita sama-sama sampaikan kembali sekarang ini sudah tidak panas lagi. Pilek juga sudah tidak terlalu parah, juga sudah jarang-jarang batuk. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut dua orang terakhir ini, tiga dan empat, akan menjadi baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu menjelaskan bahwa satu dari 11 pasien yang diduga terserang COVID-19 pernah berhubungan dengan pasien dalam kasus pertama COVID-19 yang tinggal di Depok, Jawa Barat.
"Di Bandung itu adalah bagian dari klaster nomor 1. Dan sampai saat ini masih suspect (diduga terserang)," katanya di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Kasus virus corona capai 98.192, tingkat kematian tertinggi di Italia
"Dia close contact (kontak dekat) dengan pasien nomor 1," ia menambahkan.
Pasien yang dinyatakan sebagai suspect COVID-19 spesimennya akan diperiksa menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing untuk memastikan apakah dia positif terserang penyakit tersebut atau tidak.
Achmad Yurianto mengatakan bahwa sebagian dari 11 pasien yang diduga terserang COVID-19 merupakan bagian dari klaster kasus COVID-19 yang pertama dan kedua di Indonesia. Di antaranya juga ada satu anak buah Kapal Diamond Princess.
Baca juga: Laporan kasus baru corona di China menurun
Yurianto tidak menyebutkan di rumah sakit mana ke-11 pasien itu kini menjalani perawatan.
Ia menjelaskan pula bahwa kondisi kesehatan pasien dalam kasus 1 dan 2 terus membaik. Keduanya tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika dua kali pemeriksaan laboratorium menunjukkan mereka bebas dari infeksi virus corona, maka mereka akan diperbolehkan pulang.
Kondisi kesehatan pasien ke-3 dan ke-4 yang dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (6/3), menurut dia, juga membaik.
"Sementara kasus 3 dan 4 yang baru kita sama-sama sampaikan kembali sekarang ini sudah tidak panas lagi. Pilek juga sudah tidak terlalu parah, juga sudah jarang-jarang batuk. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut dua orang terakhir ini, tiga dan empat, akan menjadi baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020