Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Hotmauli Sianturi menjelaskan pihaknya mendapatkan informasi adanya anak Orangutan yang berada di rumah dinas Bupati Tapanuli Utara, Senin (27/1).
"Selanjutnya BBKSDA Sumut melalui Kepala Bidang KSDA Wilayah Pematang Siantar menugaskan Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Tarutung untuk melakukan pengecekan dan koordinasi dengan Bupati Tapanuli Utara," ujar Hotmauli, di Medan, Selasa.
Ia mengatakan, pada Selasa (28/1) diadakan pertemuan di kantor Bupati Tapanuli Utara, dipimpin Sekda Kabupaten Tapanuli Utara dihadiri Kepala SKW IV Tarutung, Staf Ahli Bupati dan KPH Wilayah XII Tarutung, disepakati akan dilakukan penyerahan Orangutan yang ada di rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara kepada BBKSDA Sumut.
Pada Rabu (29/1) Kepala Bidang KSDA Wilayah II Pematang Siantar, Kepala SKW IV Tarutung dan Tim Evakuasi dan YOSL-OIC tiba di rumah dinas Bupati Tapanuli Utara, namun ternyata Orangutan sudah tidak ada di lokasi.
"Informasi yang diperoleh dari Sekda Kabupaten Tapanuli Utara bahwa Orangutan tersebut sudah dilepaskan oleh Janri Nababan, Staf Bagian Umum Sekda Kabupaten Tapanuli Utara pada Senin (27/1) sekira pukul 22.00 WIB di Hutan Dolok Parlimaan, Dusun Huta Dame, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara," ujarnya.
Hotmauli menyebutkan, Tim BBKSDA Sumut dan tim YOSL-OIC dipandu oleh Janri Nababan menuju lokasi pelepasan Orangutan tersebut.Tim menelusuri lokasi itu, namun tidak menemukan adanya Orangutan yang dilepaskan itu.
Tim BBKSDA Sumut dan tim YOSL-OIC juga melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar
agar melaporkan melalui call centre BBKSDA Sumut 085376699066, apabila menemukan Orangutan yang sedang dicari.
"Selain itu, tim juga melakukan koordinasi dengan KPH Wilayah XII Tarutung dan KPH WilayahXI Pandan terkait lokasi pelepasliaran yang masuk dalam wilayah hutan lindung," katanya.
Ia mengatakan, informasi yang diperoleh, anak Orangutan tersebut berasal dari masyarakat Pahae, Kabupaten Tapanuli Utara.Kemungkinan Orangutan ini merupakan jenis Orangutan Tapanuli.
Orangutan Tapanuli (PongoTapanuliensis) tersebar di ekosistem hutan Batangtoru yang berada pada wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan.
"Saat ini Tim BBKSDA Sumut bersama KPH Wilayah XII Tarutung dan masyarakat melakukan monitoring/pemantauan secara periodik di lapangan guna menelusuri keberadaan anak Orangutan tersebut pascadilepasliarkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Selanjutnya BBKSDA Sumut melalui Kepala Bidang KSDA Wilayah Pematang Siantar menugaskan Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Tarutung untuk melakukan pengecekan dan koordinasi dengan Bupati Tapanuli Utara," ujar Hotmauli, di Medan, Selasa.
Ia mengatakan, pada Selasa (28/1) diadakan pertemuan di kantor Bupati Tapanuli Utara, dipimpin Sekda Kabupaten Tapanuli Utara dihadiri Kepala SKW IV Tarutung, Staf Ahli Bupati dan KPH Wilayah XII Tarutung, disepakati akan dilakukan penyerahan Orangutan yang ada di rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara kepada BBKSDA Sumut.
Pada Rabu (29/1) Kepala Bidang KSDA Wilayah II Pematang Siantar, Kepala SKW IV Tarutung dan Tim Evakuasi dan YOSL-OIC tiba di rumah dinas Bupati Tapanuli Utara, namun ternyata Orangutan sudah tidak ada di lokasi.
"Informasi yang diperoleh dari Sekda Kabupaten Tapanuli Utara bahwa Orangutan tersebut sudah dilepaskan oleh Janri Nababan, Staf Bagian Umum Sekda Kabupaten Tapanuli Utara pada Senin (27/1) sekira pukul 22.00 WIB di Hutan Dolok Parlimaan, Dusun Huta Dame, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara," ujarnya.
Hotmauli menyebutkan, Tim BBKSDA Sumut dan tim YOSL-OIC dipandu oleh Janri Nababan menuju lokasi pelepasan Orangutan tersebut.Tim menelusuri lokasi itu, namun tidak menemukan adanya Orangutan yang dilepaskan itu.
Tim BBKSDA Sumut dan tim YOSL-OIC juga melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar
agar melaporkan melalui call centre BBKSDA Sumut 085376699066, apabila menemukan Orangutan yang sedang dicari.
"Selain itu, tim juga melakukan koordinasi dengan KPH Wilayah XII Tarutung dan KPH WilayahXI Pandan terkait lokasi pelepasliaran yang masuk dalam wilayah hutan lindung," katanya.
Ia mengatakan, informasi yang diperoleh, anak Orangutan tersebut berasal dari masyarakat Pahae, Kabupaten Tapanuli Utara.Kemungkinan Orangutan ini merupakan jenis Orangutan Tapanuli.
Orangutan Tapanuli (PongoTapanuliensis) tersebar di ekosistem hutan Batangtoru yang berada pada wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan.
"Saat ini Tim BBKSDA Sumut bersama KPH Wilayah XII Tarutung dan masyarakat melakukan monitoring/pemantauan secara periodik di lapangan guna menelusuri keberadaan anak Orangutan tersebut pascadilepasliarkan," katanya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020