Jalan Proklamasi yang berada di depan rumah dinas Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat kebanjiran sehingga air masih menggenangi badan jalan dan warga yang melintas harus berhati-hati.
Hal disampaikan salah seorang warga Kota Stabat Yudi, di Stabat, Rabu.
Baca juga: Korban tewas akibat hujan lebat di Brazil bertambah jadi 52
Menurutnya menggenangnya air di badan Jalan Proklamasi di depan kediaman resmi Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah Langkat itu dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dari tadi malam hingga menjelang pagi ini.
"Selain karena curah hujan cukup tinggi juga dipengaruhi faktor pembuangan air ke parit yang ada di sekitar tempat tersebut tidak berfungsi dikarenakan baru saja diperbaiki dengan membangun trotoar "cantik" lebih kurang puluhan meter," katanya.
Baca juga: Ratusan rumah di Tapanuli Selatan dikepung banjir
Namun juga sangat disesalkan kenapa perencanaan pembangunan trotoar tersebut yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Langkat atau instansi terkait lainnya tidak menghitung pembuangan air ke parit sehingga peristiwa banjir ini terjadi.
"Seharusnya kawasan elite seperti ini banjir tidak menggenangi badan jalan karena disekitarnya berada rumah dinas pejabat di Langkat," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal disampaikan salah seorang warga Kota Stabat Yudi, di Stabat, Rabu.
Baca juga: Korban tewas akibat hujan lebat di Brazil bertambah jadi 52
Menurutnya menggenangnya air di badan Jalan Proklamasi di depan kediaman resmi Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah Langkat itu dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dari tadi malam hingga menjelang pagi ini.
"Selain karena curah hujan cukup tinggi juga dipengaruhi faktor pembuangan air ke parit yang ada di sekitar tempat tersebut tidak berfungsi dikarenakan baru saja diperbaiki dengan membangun trotoar "cantik" lebih kurang puluhan meter," katanya.
Baca juga: Ratusan rumah di Tapanuli Selatan dikepung banjir
Namun juga sangat disesalkan kenapa perencanaan pembangunan trotoar tersebut yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Langkat atau instansi terkait lainnya tidak menghitung pembuangan air ke parit sehingga peristiwa banjir ini terjadi.
"Seharusnya kawasan elite seperti ini banjir tidak menggenangi badan jalan karena disekitarnya berada rumah dinas pejabat di Langkat," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020