Bank Indonesia (BI) memprediksi Sumatera Utara pada tahun 2020 terancam mengalami inflasi selama semester I.

Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, di Medan, Rabu, mengatakan, pada triwulan pertama tekanan inflasi mulai terlihat pada Januari.

Pada Januari, inflasi dipicu kenaikan harga rokok dan juga iuran BPJS Kesehatan.

"Kenaikan harga rokok dan iuran BPJS Kesehatan mendorong timbulnya inflasi," katanya.

Meski ada penurunan harga BBM, tetapi pengaruhnya kecil dibandingkan bobot harga rokok. 

Sementara di triwulan kedua, inflasi didorong kenaikan berbagai harga menjelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri.

"Adanya ancaman inflasi khususnya dengan lebih besar di triwulan II,  diharapkan TPID bekerja keras sejak saat ini," katanya.

Tahun 2019, meski naik, harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri bisa dikendalikan.

"Inflasi baru akan melemah atau menjadi deflasi memasuki semester II yakni triwulan III dan IV," ujarnya.

Dengan kondisi terkendalinya inflasi di semester II, ujar Wiwiek, maka laju inflasi di tahun 2020 tidak akan jauh berbeda dari pencapaian di tahun 2019 yang 2,33 persen.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020