Walaupun dipusatkan di kecamatan paling ujung di Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Kecamatan Manduamas, tidak menyurutkan semangat ribuan umat Kristiani untuk merayakan Natal bersama.

Dipilihnya Kecamatan Manduamas sebagai tempat perayaan Natal Oikumene Pemkab Tapteng tahun 2019, kata Bupati, sebagai bentuk kepedulian dan pemerataan bagi masing-masing kecamatan.

"Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan, Natal Oikumene Kabupaten Tapanuli Tengah dilaksanakan di penghujung tahun 2019 ini di wilayah ujung Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Kecamatan Manduamas, kota bertuah, kota yang kita cintai. Ada orang bertanya kenapa harus Manduamas? Kenapa tidak di Pandan saja? Lantas saya bertanya balik, kenapa tidak di Manduamas? Kenapa harus di Pandan? Manduamas ini adalah bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah. Kami ingin menyampaikan bahwa Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri atas 20 kecamatan, 215 desa dan kelurahan," ujar Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani.

"Sudah menjadi kewajiban kami selaku Bupati Tapanuli Tengah menjaga marwah Kabupaten Tapanuli Tengah yang kita cintai ini dengan bertemu dan menyapa masyarakatnya," kata Bupati dalam sambutannya seperti rilis berita yang dikirim oleh Dinskominfo Tapteng, Minggu (21/12) malam.

Pada kesempatan itu Bupati juga mengimbau masyarakat Tapteng yang sebentar lagi akan memasuki tahun baru 2020, untuk berpikir jernih dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena kehebatan, kekayaan, nyawaz harta, kedudukan, jabatan yang dimiliki semua itu titipan Tuhan.

“Tidak ada yang perlu disombongkan dan hendaklah hidup dengan kasih. Karena apa yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Yang Maha Kuasa. Untuk itu, mari kita hidup dengan kasih, karena kasih tidak akan menyombongkan diri,” ucap Bupati.

Disebutkannya, awal Februari 2020 Pemkab Tapteng akan membangun peningkatan aspal hotmik menggunakan anggaran DAK 2020 dengan total anggaran sekitar Rp160 miliar. Pembangunan sarana infrastruktur itu menurut Bupati sebagai bentuk kasih dan kepeduliannya terhadap kampung halamannya.

“Andaikan hari ini saya dihina dan dicaci, andaikan hari ini saya dihujat dan dimaki, saya hanya memilih diam. Tetapi ketika masyarakat Tapanuli Tengah yang dihina harga dirinya, hari ini saya katakan jangankan pangkat dan jabatan, nyawapun akan saya pertaruhkan. Saya tidak akan peduli kamu siapa, saya tidak acuhkan dan dengarkan pangkatmu apa, golonganmu berapa, wajahmu seperti apa, saya katakan saya cinta dengan masyarakat Tapanuli Tengah, saya besar dan lahir di sini, matipun dikebumikan di sini,” tegasnya.

Sebagai bentuk kepedulian Pemkab Tapanuli Tengah terhadap masyarakat Kristiani yang merayakan Natal, Bupati memberikan 1.000 paket tali asih kepada 1.000 kepala keluarga (KK). Setiap paket tali asih terdiri dari 5 kg beras, 2 botol sirup, dan uang Rp200.000. Juga diberikan tali asih kepada 30 orang anak berprestasi di bidang pendidikan.

Bupati juga berjanji akan memberikan beasiswa kepada 5 orang dari Kecamatan Manduamas yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri.

Sebelumnya Ketua Umum Panitia Natal Oikumene Pemkab Tapanuli Tengah Freddy Situmeang dalam laporannya menyampaikan, ibadah perayaan Natal diawali dengan prosesi dari depan Gereja Katolik Manduamas menuju Lapangan bola kaki Manduamas. Sedangkan pengkhotbah yang melayani perayaan Natal kali ini adalah Pdt Max Jhon Fredy Ebe yang diundang dari luar daerah.

Perayaan Natal ini berlangsung meriah dan penuh persaudaraan.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019