Gojek sejak tiga bulan terakhir telah meluncurkan aplikasi baru Goplay yang memungkinkan pengguna untuk menonton ratusan film Indonesia secara online streaming.
Keputusan Gojek untuk mengekspose film-film Indonesia merupakan salah satu upaya aplikasi asal Indonesia ini untuk memperluas pasar penonton sekaligus sebagai kontribusi bagi perkembangan film nasional, selain memanfaat kekosongan ceruk aplikasi yang menyediakan film dalam negeri untuk ditonton.
CEO Gojek Entertainment Group Edy Sulistyo dalam wawancara dengan media dari Indonesia di sela-sela penyelenggaraan Singapore Media Festival, di Singapura, Selasa (3/12) mengatakan pihaknya tertarik untuk memperluas distribusi film Indonesia.
"Lokal konten kita semakin baik, jadi kita masuk ke streaming sehingga membantu mengangkat film Indonesia agar eksposurenya semakin meningkat," kata Edy.
Edy berkeyakinan dengan 155 juta pengguna aplikasi Gojek di seluruh Indonesia, maka peluang aplikasi Goplay untuk diunduh dan kemudian fiturnya dinikmati oleh penonton Indonesia bahkan Asia atau global akan semakin meningkat, terutama dengan berkembangnya tren penggunaan aplikasi video streaming untuk menonton film.
Selain menggandeng platform hiburan dalam bentuk film, Goplay juga berencana akan menyajikan konten dalam bentuk mini seri yang diproduksi oleh sineas dan rumah produksi di dalam negeri. Menurut Edy meski masih sedikit terasa asing di mata penonton Indonesia, namun platform ini berpeluang untuk berkembang dan bisa menjadi patokan tren di masa mendatang.
"Kita mau berkolaborasi dengan industri lainnya seperti rumah produksi. Ada beberapa yang sudah jalan dan mimpi kita adalah bekerja sama dengan industri perfilman Indonesia," paparnya.
Aplikasi Goplay diluncurkan sejak 26 September 2019 dengan potensi pasar setidaknya 155 juta pengguna aplikasi Gojek. Konten yang mereka sediakan 95 persen adalah film Indonesia dan 5 persen konten film asing dengan tujuan untuk validasi pasar.
Singapore Media Festival sendiri merupakan ajang tahunan di Singapura yang memberikan ruang kepada para pelaku industri media di Asia untuk saling bertemu dan bertukar pikiran seraya memperluas konektivitas dan kerja sama bisnis.
Baca juga: Bank Sumut-GoPay jalin kerja sama pembayaran PBB
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Keputusan Gojek untuk mengekspose film-film Indonesia merupakan salah satu upaya aplikasi asal Indonesia ini untuk memperluas pasar penonton sekaligus sebagai kontribusi bagi perkembangan film nasional, selain memanfaat kekosongan ceruk aplikasi yang menyediakan film dalam negeri untuk ditonton.
CEO Gojek Entertainment Group Edy Sulistyo dalam wawancara dengan media dari Indonesia di sela-sela penyelenggaraan Singapore Media Festival, di Singapura, Selasa (3/12) mengatakan pihaknya tertarik untuk memperluas distribusi film Indonesia.
"Lokal konten kita semakin baik, jadi kita masuk ke streaming sehingga membantu mengangkat film Indonesia agar eksposurenya semakin meningkat," kata Edy.
Edy berkeyakinan dengan 155 juta pengguna aplikasi Gojek di seluruh Indonesia, maka peluang aplikasi Goplay untuk diunduh dan kemudian fiturnya dinikmati oleh penonton Indonesia bahkan Asia atau global akan semakin meningkat, terutama dengan berkembangnya tren penggunaan aplikasi video streaming untuk menonton film.
Selain menggandeng platform hiburan dalam bentuk film, Goplay juga berencana akan menyajikan konten dalam bentuk mini seri yang diproduksi oleh sineas dan rumah produksi di dalam negeri. Menurut Edy meski masih sedikit terasa asing di mata penonton Indonesia, namun platform ini berpeluang untuk berkembang dan bisa menjadi patokan tren di masa mendatang.
"Kita mau berkolaborasi dengan industri lainnya seperti rumah produksi. Ada beberapa yang sudah jalan dan mimpi kita adalah bekerja sama dengan industri perfilman Indonesia," paparnya.
Aplikasi Goplay diluncurkan sejak 26 September 2019 dengan potensi pasar setidaknya 155 juta pengguna aplikasi Gojek. Konten yang mereka sediakan 95 persen adalah film Indonesia dan 5 persen konten film asing dengan tujuan untuk validasi pasar.
Singapore Media Festival sendiri merupakan ajang tahunan di Singapura yang memberikan ruang kepada para pelaku industri media di Asia untuk saling bertemu dan bertukar pikiran seraya memperluas konektivitas dan kerja sama bisnis.
Baca juga: Bank Sumut-GoPay jalin kerja sama pembayaran PBB
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019