Seorang pelajar kelas VI SD Negeri Samarang meninggal dunia setelah beberapa kali disengat sejumlah tawon di kampungnya Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (20/11) sore.
"Satu orang korban atas nama Armi meninggal dunia tadi malam," kata Komandan Koramil Bayongbong, Kapten Inf Jaja kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, sejumlah tawon menyerang empat anak yakni Armi (11), Saeful Ulum (12) pelajar kelas VII SMPN 2 Bayongbong, Rizki (11) pelajar kelas VI SD Mekarsari, Elzar (9) pelajar kelas IV SD Samarang.
Mereka, lanjut dia, diserang sejumlah tawon karena merusak sarangnya yang berada di salah satu rumah warga di Kecamatan Bayongbong.
"Semuanya satu kampung dari Nangela, mereka disengat karena mengusik sarang tawon," katanya.
Alasan anak-anak mengusik sarang tawon itu, kata Jaja, karena selama ini keberadaan tawon tersebut seringkali mengganggu warga setempat.
Mereka, lanjut dia, menusukkan kayu ke sarang tawon hingga akhirnya sejumlah tawon kevluar dan menyerang anak-anak hingga akhirnya mengalami luka lebam akibat sengatan tawon.
"Tawon-tawon itu langsung menyerang dan menyengat keempat pelajar tersebut," katanya.
Akibat serangan tawon itu, seluruh korban lari ke rumah meminta bantuan hingga akhirnya harus dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
"Untuk Armi (korban meninggal) dan Elzar yang kakak beradik ini oleh orang tuanya dibawa ke Klinik Cisanca, namun pada malam harinya korban meninggal dunia," katanya.
Seorang korban, Rizki mengatakan, peristiwa itu bermula setelah pulang dari madrasah kemudian sepakat untuk menyingkirkan sarang tawon yang selama ini meresahkan bahkan menyerang warga.
Rizki dan teman-temannya melengkapi diri dengan membawa kardus untuk menutupi kepala ketika tawon menyerang, namun akhirnya kardus tersebut tidak mampu melindungi serangan tawon.
"Ada tawon masuk ke kardus, lalu dibuka (kardus) tawon langsung nyerang, semua pada lari," kata Rizki yang mengalami sengatan di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Akibat peristiwa itu, jajaran TNI dan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut menyingkirkan sarang tawon tersebut agar tidak membahayakan warga lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Satu orang korban atas nama Armi meninggal dunia tadi malam," kata Komandan Koramil Bayongbong, Kapten Inf Jaja kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, sejumlah tawon menyerang empat anak yakni Armi (11), Saeful Ulum (12) pelajar kelas VII SMPN 2 Bayongbong, Rizki (11) pelajar kelas VI SD Mekarsari, Elzar (9) pelajar kelas IV SD Samarang.
Mereka, lanjut dia, diserang sejumlah tawon karena merusak sarangnya yang berada di salah satu rumah warga di Kecamatan Bayongbong.
"Semuanya satu kampung dari Nangela, mereka disengat karena mengusik sarang tawon," katanya.
Alasan anak-anak mengusik sarang tawon itu, kata Jaja, karena selama ini keberadaan tawon tersebut seringkali mengganggu warga setempat.
Mereka, lanjut dia, menusukkan kayu ke sarang tawon hingga akhirnya sejumlah tawon kevluar dan menyerang anak-anak hingga akhirnya mengalami luka lebam akibat sengatan tawon.
"Tawon-tawon itu langsung menyerang dan menyengat keempat pelajar tersebut," katanya.
Akibat serangan tawon itu, seluruh korban lari ke rumah meminta bantuan hingga akhirnya harus dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
"Untuk Armi (korban meninggal) dan Elzar yang kakak beradik ini oleh orang tuanya dibawa ke Klinik Cisanca, namun pada malam harinya korban meninggal dunia," katanya.
Seorang korban, Rizki mengatakan, peristiwa itu bermula setelah pulang dari madrasah kemudian sepakat untuk menyingkirkan sarang tawon yang selama ini meresahkan bahkan menyerang warga.
Rizki dan teman-temannya melengkapi diri dengan membawa kardus untuk menutupi kepala ketika tawon menyerang, namun akhirnya kardus tersebut tidak mampu melindungi serangan tawon.
"Ada tawon masuk ke kardus, lalu dibuka (kardus) tawon langsung nyerang, semua pada lari," kata Rizki yang mengalami sengatan di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Akibat peristiwa itu, jajaran TNI dan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut menyingkirkan sarang tawon tersebut agar tidak membahayakan warga lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019