Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah kompak dalam menangani kasus bom di Mako Polrestabes Medan, Rabu (13/11).

Mahfud saat ditemui seusai acara Silaturahmi Akademisi Yogyakarta di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat malam, menyebutkan saat ini banyak berita hoaks yang seolah mempertentangkan dirinya dengan kepolisian terkait kasus teror bom di Mako Polrestabes Medan.

"Misalnya begini ya, menurut Menkopolhukam pelaku teror satu meninggal, satu melarikan diri. Polisi bilang satu pelakunya, lalu dipertentangkan seakan berbeda, padahal sama, yang satu bagi saya diburu," kata dia.

Kenyataannya, lanjut Mahfud, kepolisian saat ini telah menahan 13 orang yang diduga terlibat dalam kasus bom bunuh diri itu.

Baca juga: Mahfud sebut jaringan pelaku bom Medan sudah diketahui

Baca juga: Kapolri:19 terduga teroris ditangkap pascabom Medan

"Kan tidak ada pertentangan. Tapi kalau medsos itu membuat berita-berita yang sama sekali tidak benar," kata dia.

Terlepas dari kasus itu, Mahfud juga mengaku pernah dipertentangkan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani terkait pernyataannya tentang peningkatan upaya deradikalisasi.

"Kata Mbak Puan deradikalisasi harus dievaluasi ulang. Itu pertanyaan satu sisi ke Mbak Puan. Lalu ditanya ke saya lagi (saya katakan) ya harus ditingkatkanlah, lalu dipertentangkan," kata dia.

Baca juga: Istri RMN pelaku bom Medan diduga rencanakan aksi teror di Bali

Kemudian hal itu ada yang menyimpulkan bahwa ada pertentangan antara DPR dan Menkopolhukam. Padahal, menurut dia, peningkatan deradikalisasi itu juga berangkat dari evaluasi seperti yang disampaikan Puan.

"Tidak usah dipertentangkan, sama. Sekarang hal-hal begitu seakan-akan masyarakat di tingkat bawah yang tidak cerdas (menganggap) seolah-olah pemerintah sekarang tidak kompak padahal sekarang sedang sangat kompak," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019