Sejumlah fasilitas umum yang berada di Candi Bahal, Desa Bahal, Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara tidak berfungsi.

Pengamatan wartawan, Senin (4/11) sore di areal candi, terlihat tidak ada fasilitas pendukngl kebersihan seperti tempat pembuangan. Sisa pembakaran sampah terlihat menumpuk di sudut komplek candi peninggalan Buddha aliran Vajrayana ini.

Sementara, fasilitas publik seperti Musalla dan MCK pun terkunci, sehingga tidak dapat dimanfaatkan pengunjung untuk melakukan aktifitas sehari-hari.

Pengunjung Candi Bahal bernama Leni Marlina Hasibuan warga Kabupaten Padang Lawas mengkritisi fasilitas pendukung tersebut, kondisi itu membuatnya tidak nyaman berada dilokasi candi kebanggan masyarakat Sumatera Utara ini. 

Menurutnya, jika ingin buang air kecil semua pintu kamar mandi terkunci dan tidak bisa digunakan. “Musalla dan MCK ada, tapi tidak dapat dibuka karena terkunci semua,” katanya

Ia menuturkan, objek wisata peninggalan kejayaan Sriwijaya di Sumatera Utara ini merupakan wisata terjangkau dan ekonomis bagi masyarakat daerah. 

Apalagi cagar budaya ini sudah terkenal di Asia Tenggara seperti di Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Selain aksesnya mudah, setiap hari libur terdapat ratusan wisatawan berdatangan ke tempat ini.

Pihaknya optimis jika pemerintah daerah memperbaiki fasilitas penunjang candi dan mengelola dengan baik dapat meningkatkan kedatangan wisatawan daerah maupun mancanegara. "Jika pemerintah mengelola dengan baik akan meningkatkan jumlah wisatawan," jelasnya.
 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019