Bupati Kabupaten Langkat TR Peranginangin memberangkatkan enam santri berprestasi untuk melaksanakan ibadah umroh saat menyaksikan ratusan santri  melaksanakan upacara peringatan hari santri 2019,  di Kementerian Agama Langkat, di Stabat, Selasa.

Bupati menerangkan, hari santri sudah diperingati selama lima tahun, dengan tema yang berbeda.

Secara berurutan pada 2016 mengusung tema dari pesantren untuk Indonesia, 2017 wajah pesantren wajah Indonesia dan 2018 bersama santri damailah negeri dan hari santri 2019 mengusung tema santri Indonesia untuk perdamaian dunia.

"Isu perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian. Sebab pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatanlilalamin, Islam ramah dan moderat dalam beragama. Sikap ini, sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multicultural, sehingga keragaman dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat terwujud," katanya.

“Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia,” sambungnya.

Bupati menyampaikan peringatan hari santri tahun  ini, terasa istimewa dengan hadirnya UU Nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren. Hal ini memastikan pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat.  

 “Negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandiriannya, dengan UU ini pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya,”terangnya.

Sembari menjelaskan, ditetapkan hari santri ini melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 pada 22 Oktober,  merujuk pada tercetusnya resolusi jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Ini kemudian melahirkan peristiwa heroik pada 10 Nopember 1945 yang diperingati sebagai hari Pahlawan.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019