Gempa berkekuatan 4,8 skala richter mengguncang Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, Rabu sekitar pukul 09.18 WIB.
"Gempa yang mengguncang Nias Utara tidak berpotensi tsunami," kata kepala balai besar metereologi klimatologi dan geofisika (BMKG) wilayah I Medan, Sumatera Utara, Edison Kurniawan, Rabu.
Gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Nias Utara dan sekitarnya terjadi pukul 09.18 wib dengan kekuatan 4,8 sr.
Gempa bumi terletak pada koordinat 1.26 LU dan 97.01 BT, tepatnya di laut 43 km Barat daya Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara pada kedalaman 23 kilo meter.
Ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng eurasia.
Sehingga menyebabkan terjadi deformasi batuan dan memicu terjadinya gempa bumi.
"Meskipun dangkal dan terjadi di laut, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu tsunami," jelasnya.
Berdasarkan informasi dari beberapa warga, intensitas guncangan gempa bumi tersebut dirasakan hingga di Kota Gunungsitoli.
Namun hingga saat ini belum ada laporan terjadi kerusakan maupun ada korban luka atau jiwa akibat gempa.
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi Bmkg serta arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Khusus masyarakat di pesisir pantai diimbau tidak terpancing isu, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Gempa yang mengguncang Nias Utara tidak berpotensi tsunami," kata kepala balai besar metereologi klimatologi dan geofisika (BMKG) wilayah I Medan, Sumatera Utara, Edison Kurniawan, Rabu.
Gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Nias Utara dan sekitarnya terjadi pukul 09.18 wib dengan kekuatan 4,8 sr.
Gempa bumi terletak pada koordinat 1.26 LU dan 97.01 BT, tepatnya di laut 43 km Barat daya Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara pada kedalaman 23 kilo meter.
Ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng eurasia.
Sehingga menyebabkan terjadi deformasi batuan dan memicu terjadinya gempa bumi.
"Meskipun dangkal dan terjadi di laut, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu tsunami," jelasnya.
Berdasarkan informasi dari beberapa warga, intensitas guncangan gempa bumi tersebut dirasakan hingga di Kota Gunungsitoli.
Namun hingga saat ini belum ada laporan terjadi kerusakan maupun ada korban luka atau jiwa akibat gempa.
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi Bmkg serta arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Khusus masyarakat di pesisir pantai diimbau tidak terpancing isu, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019