Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku senang dan bangga dengan dukungan pemerintah pusat yang memprioritaskan pembangunan Danau Toba dengan dana yang cukup besar.
"Saya sebagai gubernur dan rakyat Sumatera Utara, khususnya masyarakat di kawasan Danau Toba, berterima kasih dan sangat mendukung program pemerintah di Danau Toba," ujar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Senin.
Gubernur Sumatera Utara itu meyakini dengan dukungan pemerintah pusat, Danau Toba bisa jadi kawasan wisata yang menarik banyak wisatawan.
Rencana penggelontoran anggaran sebesar Rp4,04 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar kawasan Danau Toba pada tahun 2020 sangat diapresiasi.
Baca juga: PLTA Lau Renun di Dairi lestarikan lingkungan Danau Toba
Keseriusan pemerintah membangun kawasan Danau Toba antara lain dengan diresmikannya Kawasan Toba Caldera Resort dan peletakan batu pertama pembangunan glamping, serta dimulainya pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba di lahan zona Otorita Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir,
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan anggaran pemerintah pusat untuk pembangunan kawasan Danau Toba dibagi dalam beberapa kementerian. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) misalnya sebesar Rp1,06 triliun. Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik (PUPR) Rp2,5 triliun.
Selain itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rp23 miliar, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) Rp17 miliar, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Rp4,8 miliar, serta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rp400 miliar dan lainnya.
Baca juga: Pemerintah bangun fasilitas mewah di Danau Toba
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, anggaran yang besar untuk kawasan Danau Toba itu harus dimanfaatkan. "Jangan disia-siakan. Anggaran awal masih kecil dan tahun 2020 sebesar Rp4,04 triliun," katanya.
Arief Yahya menjelaskan bahwa pemerintah akan menjadikan Danau Toba sebagai wisata destinasi dunia yang akan disebut "Bali Baru" di Indonesia.
Menurut dia, kondisi itu akan terwujud dengan ditandai perolehan sertifikasi dari UNESCO Global Geopark untuk Danau Toba.
Baca juga: Kemenpar angkat potensi wisata kuliner Danau Toba
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Saya sebagai gubernur dan rakyat Sumatera Utara, khususnya masyarakat di kawasan Danau Toba, berterima kasih dan sangat mendukung program pemerintah di Danau Toba," ujar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Senin.
Gubernur Sumatera Utara itu meyakini dengan dukungan pemerintah pusat, Danau Toba bisa jadi kawasan wisata yang menarik banyak wisatawan.
Rencana penggelontoran anggaran sebesar Rp4,04 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar kawasan Danau Toba pada tahun 2020 sangat diapresiasi.
Baca juga: PLTA Lau Renun di Dairi lestarikan lingkungan Danau Toba
Keseriusan pemerintah membangun kawasan Danau Toba antara lain dengan diresmikannya Kawasan Toba Caldera Resort dan peletakan batu pertama pembangunan glamping, serta dimulainya pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba di lahan zona Otorita Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir,
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan anggaran pemerintah pusat untuk pembangunan kawasan Danau Toba dibagi dalam beberapa kementerian. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) misalnya sebesar Rp1,06 triliun. Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik (PUPR) Rp2,5 triliun.
Selain itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rp23 miliar, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) Rp17 miliar, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Rp4,8 miliar, serta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rp400 miliar dan lainnya.
Baca juga: Pemerintah bangun fasilitas mewah di Danau Toba
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, anggaran yang besar untuk kawasan Danau Toba itu harus dimanfaatkan. "Jangan disia-siakan. Anggaran awal masih kecil dan tahun 2020 sebesar Rp4,04 triliun," katanya.
Arief Yahya menjelaskan bahwa pemerintah akan menjadikan Danau Toba sebagai wisata destinasi dunia yang akan disebut "Bali Baru" di Indonesia.
Menurut dia, kondisi itu akan terwujud dengan ditandai perolehan sertifikasi dari UNESCO Global Geopark untuk Danau Toba.
Baca juga: Kemenpar angkat potensi wisata kuliner Danau Toba
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019