Tiga rumah warga terancam longsor akibat abrasi atau pengikisan tanah di tepi  sungai Idano Mola, Desa Sindrondro, Kecamatan Bawalato, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.

Junisman Gea salah satu warga yang rumahnya terkena dampak longsor akibat abrasi, Senin, mengaku sudah kerap mengusulkan pembangunan bronjong untuk mencegah abrasi kepada pemerintah.

"Saya sudah sering mengusulkan pembangunan bronjong atau tembok penahan pada musyawarah perencanaan pembangunan tingkat desa dan  tingkat kecamatan," ungkapnya.

Namun hingga saat ini, tidak ada respons dari pemerintah, sehingga abrasi terus terjadi dan menyebabkan longsor.

"Hujan turun terus menerus beberapa hari ini, sehingga terjadi banjir dan air sungai mengikis tanah di belakang rumah kami sehingga terjadi longsor," terangnya.

Dari dia diketahui, dapur rumahnya sudah hancur akibat longsor yang disebabkan abrasi sungai.

Bangunan dan sejumlah peralatan dapur rumahnya tidak bisa diselamatkan karena jatuh ke sungai dan terbawa arus saat banjir.

Elisafa Telaumbanua tokoh pemuda asal Bawalato mengaku ada tiga rumah di desa Sindrondro yang terancam terkena longsor akibat abrasi sungai Idano Mola.

Dia berharap pemerintah peduli dan cepat mengambil tindakan dengan membangun bronjong atau tembok penahan sebelum rumah warga terkena longsor dan hancut.

"Apabila abrasi terus terjadi, jalan nasional penghubung Kabupaten Nias dan Nias Selatan juga terancam putus, karena abrasi yang menyebabkan longsor sudah mulai dekat di jalan," jelasnya.
 

Pewarta: Irwanto

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019