Sahabat Quran cabang Sumatera Utara (SAQU Sumut) menyelenggarakan parade Tahsin dan Tahfidz, diikuti 13 peserta yang berasal dari berbagai profesi.

"Tahsin dan Tahfidz untuk memperbaiki serta meningkatkan hafalan Al Quran ini, diselenggarakan di Madrasah Islam Swasta (MIS) Tampubolon", kata penanggung jawab SAQU Sumut, Arief Hermanu di Balige, Tobasa Minggu (29/9).

Dua dari 13 peserta parade tersebut merupakan anggota TNI-AD Kompi Senapan A-125 Onansampang Balige.

Selain itu ada yang berprofesi sebagai Ibu Rumah tangga, karyawan bengkel, ASN dan bahkan ada yang masih berstatus siswa Madrasah.

Arief menjelaskan, kuliah umum angkatan pertama yang dilaksanakan SAQU berpusat di Depok-Jawa Barat ini bertujuan untuk membentuk generasi cinta Al Quran.

Kehadiran SAQU di Tobasa, hingga saat ini telah diikuti 150 murid sebagai pesertanya, dan diharapkan bisa bersinergi dengan baik bersama guru yang membimbing.

"Proses pembelajaran gratis, karena buku-buku yang diperlukan seperti Iqro dan buku panduan lainnya, berasal dari para donatur yang menyebar dari segala penjuru", kata Arief.

Direktur Yayasan SAQU Khairul Saleh berjanji, pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik, sekaligus melakukan penggalangan dana wakaf.

Yayasan ini, lanjutnya, bersifat non provit dan pada 2018 lalu, telah berhasil membangun pesantren dengan membeli tanah seluas 120 meter sebagai gedung pusat SAQU di Depok.

"Atas kuasa Allah, saldo awal sebesar 30juta berkembang hanya dalam waktu sebulan terkumpul menjadi 250juta, dengan adanya sumbangan dari seseorang sebesar 10ribu USD",
terang Khairul.

Di Depok, 1.100 santri belajar setiap hari. Ada yang belajarnya setiap minggu atau setiap bulan,
sehinggga secara keseluruhan, jumlahnya mencapai 1.250 peserta dengan penambahan dari Balige.

Kepala MIS Balige, Sholehah S.Ag menyambut baik kehadiran SAQU di Kabupaten Tobasa, dan bahkan dirinya merupakan murid pertama yang terregistrasi dengan keanggotaan nomor 001.

"Kami sangat mengapresiasi minat yang tinggi dari para peserta SAQU, khususnya Ibu-ibu rumah tangga yang berusia cukup sepuh", katanya.

Di sela tauziah yang disampaikannya, Ustadz Syofyan Siagian mengakui bacaan Al Quran dari 13 peserta yang mengikuti parade dinilai cukup bagus.

"Kita berharap hendaknya bisa semakin ditingkatkan dengan tata cara atau bacaan lebih bagus lagi, hingga masuk ke katagori musabaqoh", ucapnya.

Acara parade diawali tortor bernuansa Batak diiringi lagu Sinanggar tullo, dirangkaikan penyematan Ulos sebagai penghormatan dan penghargaan kepada Direktur Yayasan SAQU, Khairul Shaleh.

Parade yang mengusung konsep Go green sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan itu, juga dihadiri Ketua MUI Tobasa, Kepala BNI Cabang Balige, sejumlah tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan perwakilan Ormas Islam beserta rombongan pengajian dari berbagai Kecamatan se Kabupaten Tobasa.

Pewarta: Imran Napitupulu 

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019