Sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara terganggu akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berasal dari Provinsi Riau.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II, Bayuh Iswantoro, Senin, mengatakan selama tujuh hari sejak 16 September 2019 kabut asap mengganggu beberapa penerbangan.
Menurut dia, sejauh ini di Bandara Kualanamu jarak pandang sekitar 1.200 sampai 1.500 meter.
Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan langkah komunikasi dan koordinasi dengan BMKG, Otoritas Wilayah II, PT Airnav Indonesia, Instansi Pemerintah, dan seluruh airline.
"Hal itu dilakukan dalam rangka meningatkan kewaspadaan dan keselamatan operasi penerbangan dan keselamatan, serta kesehatan kerja di lingkungan Bandara Kualanamu untuk menjaga keselamatan operasional penerbangan (acceptable level of safety)," ujar Bayuh.
Pihaknya juga mengimbau agar calon penumpang yang akan bepergian hendaknya selalu memperhatikan informasi-informasi terbaru dari airlines terkait status penerbangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Executive General Manager PT Angkasa Pura II, Bayuh Iswantoro, Senin, mengatakan selama tujuh hari sejak 16 September 2019 kabut asap mengganggu beberapa penerbangan.
Menurut dia, sejauh ini di Bandara Kualanamu jarak pandang sekitar 1.200 sampai 1.500 meter.
Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan langkah komunikasi dan koordinasi dengan BMKG, Otoritas Wilayah II, PT Airnav Indonesia, Instansi Pemerintah, dan seluruh airline.
"Hal itu dilakukan dalam rangka meningatkan kewaspadaan dan keselamatan operasi penerbangan dan keselamatan, serta kesehatan kerja di lingkungan Bandara Kualanamu untuk menjaga keselamatan operasional penerbangan (acceptable level of safety)," ujar Bayuh.
Pihaknya juga mengimbau agar calon penumpang yang akan bepergian hendaknya selalu memperhatikan informasi-informasi terbaru dari airlines terkait status penerbangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019