Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mengimbau perusahan dan masyarakat yang membuka lahan pertanian kelapa sawit dan karet agar tidak membuka lahan perkebunan dengan cara membakar.

"Himbauan ke perusahaan jauh hari sudah dihimbau bahwasannya perusahaan yang ada di Labuhanbatu menjaga kebakaran hutan dan lahan," kata Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe, di Rantauprapat, Senin sore.

Ia menjelaskan, dalam imbauan itu secara tegas disampaikan kepada pihak perusahaan agar tidak membakar lahan yang dapat menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hingga gangguan kesehatan akibat udara tercemar dari polusi asap.

Baca juga: Pemkab Labuhanbatu buka 9 Posko dampak Karhutlah

Pihaknya juga sudah membuat larangan disetiap daerah yang terdapat lahan yang rawan kebakaran. Sementara, perusahaan dan masyarakat berperan penuh secara optimal dalam mencegah Karhutlah didaerah.

"Perusahan sudah peduli akan lingkungan sudah peduli akan kebakaran dan dampaknya," ujarnya.

Andi menilai, polusi asap yang terjadi dalam dua pekan terakhir akibat Karhutlah dari sejumlah daerah di Provinsi Riau dan faktor cuaca. Secara geografis daerah kawasan Pantai Timur Sumatera ini juga bersebelahan dengan Provinsi Riau dan pengaruh faktor cuaca.

Baca juga: Hujan turun, kabut asap masih selimuti tiga daerah di Sumut

Sementara, pihaknya juga sudah membuka sembilan Posko pelayanan kesehatan di 9 kecamatan untuk penanganan warga yang terpapar udara tercemar akibat polusi asap kiriman itu.

Secara teknis, pelayanan Posko Karhutlah akan diisi perobatan dan tenaga medis untuk melayani masyarakat, atau sekedar mengecek kesehatan dan konsultasi terdampak paparan asap.

Pihaknya mengimbau masyarakat daerah yang terdampak polusi asap untuk menggunakan fasilitas posko kesehatan dalam mengantisipasi dampak buruk pencemaran udara untuk penanganan lebih lanjut.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019