Perhatian Bank Indonesia atas keberadaan ulos di wilayah Tapanuli semakin nyata. Hal itu dibuktikan dengan pembinaan dan pelatihan yang dilakukan Bank Indonesia kepada kelompok-kelompok tenun yang ada di Tapanuli, seperti di Desa Hutanagodang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Sejak kelompok tenun Harungguan dibina oleh Bank Indonesia Sibolga, berbagai bentuk pelatihan terus dikembangkan termasuk mendatangkan desainer ternama Wignyo Rahadi dari Tenun Gaya Jakarta, untuk memberikan sentuhan akan hasil dan motif tenunan ulos Harungguan.

Hasil sentuhan dari Wignyo membuahkan hasil. Kain tenun Harungguan kini tampilannya jauh lebih menarik dan semakin lembut, sehingga dapat digunakan untuk berbagai bentuk busana.

Untuk menunjukkan keberhasilan itu dan sekaligus mempromosikan keberadaan ulos Harungguan, Bank Indonesia Sibolga bersama dengan desainer Wignyo Rahadi, menggelar fashion show, Sabtu (31/8), di Sibolga yang menampilan ragam busana dengan tema pagelaran karya kreatif tenun Tapanuli.

Ada dua motif busana yang ditampilkan 10 model di acara fashion show yang digelar di lantai III terminal pelabuhan Sibolga. Yaitu, motif busana Muslim dan juga motif busana umum. Secara keseluruhan desain itu cukup menarik dan tampil mewah di tangan kreatif Wignyo Rahadi.

Pagelaran karya kreatif tenun Tapanuli ini dihadiri Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Kepala BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat, Kepala BI Sibolga Suti Masniari Nasution, Kepala BI Aceh, Kepala BI Pematangsiantar.
 
Busana motif Muslim yang diperagakan para model dengan bahan ulos Harungguan hasil karya desainer ternama Wignyo Rahadi, Sabtu (31/8) di lantai III terminal pelabuhan Sibolga. (Antara Sumut/Jason Gultom)


Para pemangku kebijakan di Bank Indonesia itu pun merasa puas akan karya eksplorasi budaya leluhur dengan sentuhan modern.

Kepala BI Sibolga Suti Masniari Nasution dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu kontribusi nyata Bank Indonesia dalam mendukung pariwisata dan industri kreatif di Indonesia.

“Dalam pagelaran karya kreatif ini, kami mengangkat warisan budaya leluhur kita yang disajikan dalam bentuk modern yang disukai semua generasi. Harapan kami, acara ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah dan semua pihak yang peduli terhadap pengembangan wisata, karena sesungguhnya kain tenun ulos Harungguan memang cocok dijadikan fashion,” sebut Suti.

Sedangkan alasan dipilihnya terminal pelabuhan Sibolga menjadi lokasi fashion show, kata Suti, sebagai dukungan promosi pariwisata Kota Sibolga. Dimana pelabuhan megah yang diresmikan Presiden Joko Widodo layak untuk dikunjungi karena desain bangunan dan keindahan laut Sibolga terlihat jelas dari pelabuhan.  

Sementara itu sang desainer Wignyo Rahadi mengaku senang dan bangga atas respon serta kemampuan para penenun yang ada di sanggar tenun Harungguan Muara. Dimana para penenun dengan cepat mampu memahami alur dan motif yang diharapkan Wignyo. Dan hasilnya, hari ini karya para penenun dari Muara itu sukses ditampilan dengan sentuhan yang modern tanpa menghilangakan makna dari ulos itu sendiri.

“Hari ini telah kita buktikan bahwa kain tenun ulos Harungguan cocok dijadikan fashion dan siap pakai, karena dapat diterima semua lintas generasi. Pesan saya kepada para penenun tetaplah semangat. Sedangkan kepada pemerintah untuk semakin giat mempromosikan keindahan budaya dan busana nusantara kita,” ucapnya.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Bupati Tapanuli Utara, Sharlandy Hutabarat, Ketua PN Sibolga Martua Sagala, Ketua DPRD Tapteng Antonius Hutabarat, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, besertapa pimpinan OPD, Influencer (marketing) dan kelompok sosialita dari Kota Medan dan Jakarta.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019