Bupati Mandailing Natal, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution bahas pematangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandailing Natal, Kamis, (29/8).

Rapat yang dilaksanakan di kantor Kemenko Perekonomian ini sebagai tindaklanjut dari hasil kunjungan Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Enoh Suharto Pranoto pada tanggal 22 - 24 Agustus yang lalu ke Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal.

Turut hadir dalam pembahasan tersebut Sesmenko, Susiwijono, Deputi Energi SDA dan LH, Montty Geriana, Deputi Insfrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Wahyu Utomo, Deputi Pangan dan Pertanian, Musdalifah, Staff Ahli Bidang Hubungan Ekonomi Politik Hukum dan Keamanan, Elen Setuadi, Kadis PUPR Madina, Syahruddin Lubis, Kadis Pertanahan, Ahmad Faisal, Kadis Pertanian, Taufik Zulhandra Ritonga, Kadis 
PMPPTSP, Parlin Lubis, Kabid Infokom, Wildan Nasution.

Dalam rapat tersebut, selain membahas tindaklanjut pematangan KEK, Menko dan Bupati juga membahas pembangunan kebun kopi, nenas serta pembahasan percepatan ketersediaan energi listrik di Madina.

Bupati Mandailing Natal melalui Kabid Informasi dan Komunikasi, Dinas Kominfo Mandailing Natal, Wildan Nasution kepada ANTARA menyampaikan, selain membahas pematangan KEK Madina dalam pertemuan tersebut juga membahas perbaikan aliran sungai Aek Macom dan pembangunan monumen Jenderal Abdul Haris Nasution.

"Untuk pembangunan perkebunan Pisang dan Nenas ini tim dari Kemenko Perekonomian saat ini sedang melakukan evaluasi terkait dengan lokasi tanam yang menyangkut tofografi/kemiringan tempat yang tidak melebihi batas maksimal kemiringan yang cocok untuk budidaya Pisang dan Nenas," katanya.

Sementara untuk mendorong percepatan sumber  energi listrik panas bumi di Madina dengan kapasitas 240 MW yang dihasilkan oleh PT SMGP diharapkan dalam waktu lima tahun kedepan proyek-proyek tersebut rampung sehingga dapat memenuhi energi listrik dalam rangka kebutuhan langsung masyarakat dan kebutuhan industri hilir.

"Percepatan energi listrik ini juga dalam rangka peningkatan perekonomian dan perluasan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Madina termasuk untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam kawasan ekonomi khusus di Batahan nantinya," ujarnya.

Terkait dengan pembangunan monumen Jenderal Abdul Haris Nasution ujar Wildan saat ini menunggu jadwal dari Panglima TNI dan Menko Perekonomian untuk turun ke Madina dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan monumen tersebut.

Sedangkan untuk perbaikan sungai Aek Macom dan Aek Tongor di Kecamatan Puncak Sorik Marapi dan Lembah Sorik Marapi nantinya akan dilakukan pembuatan waduk dihulu sungai dan pembuatan talang air dan konstruksi beton/pipa.

Dengan dibangunnya waduk dan talang air tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan debit air sehingga bisa mengairi areal persawahan warga yang ada di dua kecamatan itu.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019