Anatoly Karpov, legenda catur Rusia, sudah berbulan-bulan gagal mendapatkan visa untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, demikian disampaikan temannya, Rabu, seorang pemilik akademi catur di New York yang mengundangnya untuk mengajar di kamp musim panas di sana.
Karpov, 68, yang dianggap sebagai salah satu pemain catur terbesar di era modern, sebenarnya sudah berkali-kali mengunjungi Amerika Serikat secara teratur sejak 1972. Dia pertama kali mengajukan permohonan visa non-imigran pada Maret lalu dan masih menunggu untuk disetujui, kata Maxim Dlugy dari Akademi Catur Max.
"Dia tiba-tiba dipanggil untuk wawancara di kedutaan Moskow dan ditanya, 'Apakah Anda akan berbicara dengan Senator dan Anggota Kongres AS? Kita harus memeriksanya'," kata Dlugy kepada Reuters.
Anggota staf Perwakilan A.S. Carolyn Maloney dan Senator A.S. Chuck Schumer, keduanya menghubungi Kedutaan Besar AS di Moskow mewakili Karpov dan diberi tahu bahwa pengajuan visanya masih diproses.
"Pemrosesan ini tidak dapat diabaikan atau dipercepat karena sangat penting untuk keputusan akhir mengenai penerbitan visa," kata unit penghubung publik kedutaan itu dalam surat 2 Juli lalu kepada kantor Maloney.
"Tuan Karpov akan diberitahu segera setelah proses ini selesai. Yakinlah bahwa mulai hari ini, tidak ada dokumen lain yang diperlukan dari Tuan Karpov," kata kedutaan.
Seorang juru bicara untuk Departemen Luar Negeri AS, Noel Clay, mengatakan kepada Reuters dalam email pada Rabu bahwa ia tidak dapat menjawab pertanyaan tentang status aplikasi visa Karpov karena catatan tersebut dirahasiakan di bawah hukum federal.
Karpov, yang merupakan juara dunia resmi dari 1975 hingga 1985 sebelum dikalahkan oleh Garry Kasparov, diyakini saat ini masih berada di Moskow pada Rabu malam tetapi tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar oleh Reuters.
Dlugy mengatakan Karpov telah membantu melatih pemain catur muda AS di Chess Max Academy selama dua tahun terakhir dan tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan visa selama karirnya yang panjang.
"Saya sungguh-sungguh berharap untuk perbaikan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat bahwa sambutan yang lebih ramah dari pada penundaan yang tidak bersahabat," kata Dlugy dalam sepucuk surat kepada Schumer.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Karpov, 68, yang dianggap sebagai salah satu pemain catur terbesar di era modern, sebenarnya sudah berkali-kali mengunjungi Amerika Serikat secara teratur sejak 1972. Dia pertama kali mengajukan permohonan visa non-imigran pada Maret lalu dan masih menunggu untuk disetujui, kata Maxim Dlugy dari Akademi Catur Max.
"Dia tiba-tiba dipanggil untuk wawancara di kedutaan Moskow dan ditanya, 'Apakah Anda akan berbicara dengan Senator dan Anggota Kongres AS? Kita harus memeriksanya'," kata Dlugy kepada Reuters.
Anggota staf Perwakilan A.S. Carolyn Maloney dan Senator A.S. Chuck Schumer, keduanya menghubungi Kedutaan Besar AS di Moskow mewakili Karpov dan diberi tahu bahwa pengajuan visanya masih diproses.
"Pemrosesan ini tidak dapat diabaikan atau dipercepat karena sangat penting untuk keputusan akhir mengenai penerbitan visa," kata unit penghubung publik kedutaan itu dalam surat 2 Juli lalu kepada kantor Maloney.
"Tuan Karpov akan diberitahu segera setelah proses ini selesai. Yakinlah bahwa mulai hari ini, tidak ada dokumen lain yang diperlukan dari Tuan Karpov," kata kedutaan.
Seorang juru bicara untuk Departemen Luar Negeri AS, Noel Clay, mengatakan kepada Reuters dalam email pada Rabu bahwa ia tidak dapat menjawab pertanyaan tentang status aplikasi visa Karpov karena catatan tersebut dirahasiakan di bawah hukum federal.
Karpov, yang merupakan juara dunia resmi dari 1975 hingga 1985 sebelum dikalahkan oleh Garry Kasparov, diyakini saat ini masih berada di Moskow pada Rabu malam tetapi tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar oleh Reuters.
Dlugy mengatakan Karpov telah membantu melatih pemain catur muda AS di Chess Max Academy selama dua tahun terakhir dan tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan visa selama karirnya yang panjang.
"Saya sungguh-sungguh berharap untuk perbaikan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat bahwa sambutan yang lebih ramah dari pada penundaan yang tidak bersahabat," kata Dlugy dalam sepucuk surat kepada Schumer.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019