Sebuah kapal nelayan asal Sibolga terdampar di Pantai Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, akibat cuaca buruk di laut, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kapten kapal T Bakran yang ditemui, Selasa, mengatakan, kapal yang dia nakhodai berangkat dari Sibolga pada Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.
Mereka hendak menuju ke Pulau Wunga dan Pulau Hinako yang ada di Kabupaten Nias Barat untuk memancing.
"Minggu 18 Agustus 2019 sekitar pukul 18.00 WIB kami tiba di perairan Desa Hilimagari, Kabupaten Nias Selatan dan istirahat sementara sebelum melanjutkan perjalanan," katanya.
Namun, pada pukul 23.00 WIB cuaca buruk yang disertai hujan dan angin kencang menyebabkan lambung kapal mereka pecah akibat terbentur pada batu karang.
"Karena lambung kapal kami pecah dan hampir karam, kami menyelamatkan diri dengan melompat ke laut menggunakan pelampung," katanya.
Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, tidak ada yang terluka termasuk penumpang kapal T Bakran (52) bersama istrinya Eri (49) dan Indra (19) selamat.
"Hanya lambung kapal pecah. Jika dikalkulasikan, kerugian akibat lambung kapal pecah bisa mencapai Rp15 juta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kapten kapal T Bakran yang ditemui, Selasa, mengatakan, kapal yang dia nakhodai berangkat dari Sibolga pada Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.
Mereka hendak menuju ke Pulau Wunga dan Pulau Hinako yang ada di Kabupaten Nias Barat untuk memancing.
"Minggu 18 Agustus 2019 sekitar pukul 18.00 WIB kami tiba di perairan Desa Hilimagari, Kabupaten Nias Selatan dan istirahat sementara sebelum melanjutkan perjalanan," katanya.
Namun, pada pukul 23.00 WIB cuaca buruk yang disertai hujan dan angin kencang menyebabkan lambung kapal mereka pecah akibat terbentur pada batu karang.
"Karena lambung kapal kami pecah dan hampir karam, kami menyelamatkan diri dengan melompat ke laut menggunakan pelampung," katanya.
Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, tidak ada yang terluka termasuk penumpang kapal T Bakran (52) bersama istrinya Eri (49) dan Indra (19) selamat.
"Hanya lambung kapal pecah. Jika dikalkulasikan, kerugian akibat lambung kapal pecah bisa mencapai Rp15 juta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019