Presiden Joko widodo membagikan seribu sertifikat tanah yang sudah dinantikan oleh warga yang tinggal di tujuh kabupaten- kota yang mengelilingi Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (30/7).
Sertifikat tersebut diberikan presiden kepada masyarakat yang selama ini tidak memiliki bukti sah atas tanah yang ditempati maupun digarap untuk kegiatan pertanian mereka.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Lapangan Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Presiden Jokowi beserta rombongan disambut seribuan warga yang menunggu momen pembagian sertifikat yang selama ini mereka nantikan.
Seperti yang diungkapkan Genjes Berutu, warga Kabupaten Toba Samosir yang antusias mendapatkan sertifikat tanah itu karena telah lama ia dinantikan.
Baca juga: Presiden alokasikan Rp3,5 triliun APBN untuk Danau Toba (video)
Selain bisa dijadikan harta peninggalan untuk anak cucu, surat ini juga akan dijadikan jaminan untuk mendapatkan modal guna membiayai pendidikan anaknya.
"Untuk peninggalan anak kita kan, kalau sudah tua nanti jadi ada sertifikat untuk mereka, sehingga bermanfaat. Jadi ini nanti juga akan digunakan untuk anak agar bisa bersekolah," katanya.
Sementara Timbul Panjaitan, warga Kecamatan Parapat, Kabupaten Simalungun, mengaku walaupun surat itu bisa diagunkan ke bank sebagai modal usaha, namun keabsahan sertifikat ini merupakan tujuan utamanya sejak dahulu sehingga bisa menjamin kepemilikan hak atas tanah yang selama ini ditempatinya.
"Prosesnya setelah menyerahkan ke keluarahan, terus mereka yang melanjutkan kepengurusan. pertama keabsahan kepemilikian tanahlah yang paling penting. kemudian apakah nanti ada untuk dijadikan usaha, jadi belajar untuk memulai usaha. tapi tujuan saya hak kepemilikan tanah dan itu prioritas saya," katanya.
Baca juga: Presiden tekankan penjagaan lingkungan di kawasan wisata Danau Toba
Baca juga: Hotel berbintang berdampak positif untuk petani lokal di sekitar Danau Toba
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Sertifikat tersebut diberikan presiden kepada masyarakat yang selama ini tidak memiliki bukti sah atas tanah yang ditempati maupun digarap untuk kegiatan pertanian mereka.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Lapangan Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Presiden Jokowi beserta rombongan disambut seribuan warga yang menunggu momen pembagian sertifikat yang selama ini mereka nantikan.
Seperti yang diungkapkan Genjes Berutu, warga Kabupaten Toba Samosir yang antusias mendapatkan sertifikat tanah itu karena telah lama ia dinantikan.
Baca juga: Presiden alokasikan Rp3,5 triliun APBN untuk Danau Toba (video)
Selain bisa dijadikan harta peninggalan untuk anak cucu, surat ini juga akan dijadikan jaminan untuk mendapatkan modal guna membiayai pendidikan anaknya.
"Untuk peninggalan anak kita kan, kalau sudah tua nanti jadi ada sertifikat untuk mereka, sehingga bermanfaat. Jadi ini nanti juga akan digunakan untuk anak agar bisa bersekolah," katanya.
Sementara Timbul Panjaitan, warga Kecamatan Parapat, Kabupaten Simalungun, mengaku walaupun surat itu bisa diagunkan ke bank sebagai modal usaha, namun keabsahan sertifikat ini merupakan tujuan utamanya sejak dahulu sehingga bisa menjamin kepemilikan hak atas tanah yang selama ini ditempatinya.
"Prosesnya setelah menyerahkan ke keluarahan, terus mereka yang melanjutkan kepengurusan. pertama keabsahan kepemilikian tanahlah yang paling penting. kemudian apakah nanti ada untuk dijadikan usaha, jadi belajar untuk memulai usaha. tapi tujuan saya hak kepemilikan tanah dan itu prioritas saya," katanya.
Baca juga: Presiden tekankan penjagaan lingkungan di kawasan wisata Danau Toba
Baca juga: Hotel berbintang berdampak positif untuk petani lokal di sekitar Danau Toba
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019