Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bela Rakyat (Gebrak) menolak pengadaan mobil dinas Pemkot Padangsidimpuan senilai Rp4 miliar.
Koordinator aksi, Agus Halawa, Jumat (26/7), mempertanyakan pengadaan mobil mewah tersebut.
Mereka juga membentangkan spanduk yang bertuliskan penolakan mereka di depan Kantor Wali Kota Padangsidimpuan. Mahasiswa juga membagikan brosur kepada pengguna jalan.
"Bukan dengan mobil mewah Padangsidimpuan ini bersinar, tapi dengan kerja nyata," ujarnya sembari memasang spanduk.
Menurut dia, kesejahteraan rakyat lebih penting daripada menghabiskan uang untuk mobil dinas. "Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menentang kebijakan ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Koordinator aksi, Agus Halawa, Jumat (26/7), mempertanyakan pengadaan mobil mewah tersebut.
Mereka juga membentangkan spanduk yang bertuliskan penolakan mereka di depan Kantor Wali Kota Padangsidimpuan. Mahasiswa juga membagikan brosur kepada pengguna jalan.
"Bukan dengan mobil mewah Padangsidimpuan ini bersinar, tapi dengan kerja nyata," ujarnya sembari memasang spanduk.
Menurut dia, kesejahteraan rakyat lebih penting daripada menghabiskan uang untuk mobil dinas. "Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menentang kebijakan ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019